Bawang Merah Tumpang Sari dengan Cabai

Riau | Kamis, 16 Januari 2014 - 09:59 WIB

KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Sepekan lagi, Desa Danau Lancang Kecamatan Tapung Hulu sudah punya demplot bawang merah.

Muslim, Ketua Kelompok Bintang Tani akan menanam bawang merah bersama seorang rekannya bernama Yanto, petani yang sudah pernah bertanam bawang merah di Brastagi Sumatera Utara.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Selama dua hari, kata Muslim, mereka memperoleh ilmu di pilot project bawang merah Desa Sei Geringging Kecamatan Kampar Kiri yang diberikan Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Cokroaminoto bersama Sekretaris Hendri Dunan dan perwakilan Dewan Bawang Merah Nasional (DBMN) Lukman.

‘’Mulai dari cara pengolahan lahan, penanaman, perawatan hingga metode penyimpanan, sudah kami pelajari. Ndak jauh bedalah dengan pola di budidaya cabai merah. Lantaran itulah, meski hanya belajar dua hari, saya dan kawan sudah siap untuk budidaya bawang merah. Khusus soal metode penyimpanan kami akan bikin pola tersendiri,’’ cerita Muslim di kawasan pilot project bawang merah Desa Sei Geringging Kecamatan Kampar Kiri, Selasa (14/1).

Muslim memaparkan, bahwa bibit yang bakal mereka tanam adalah varietas Munjung. Satu dari sekian banyak varietas bawang merah yang dikenal tahan tumbuh di dua musim.

‘’Kami sudah beli bibit 40 kilogram. Separuh akan kami tanam khusus. Selebihnya akan kami tumpang sarikan. Lahan untuk bibit bawang itu sudah siap,’’ terangnya.

Ada misi khusus yang bakal di wujudkan oleh pengusaha cabai merah ini makanya musti bikin demplot dulu.

‘’Misi kami adalah bagaimana supaya bawang merah ini bisa tumpang sari dengan cabai. Sebab jeda siklus tanaman cabai kan tiga bulan. Jadi, jika panen cabai beres, lahan akan kami isi dulu dengan bawang merah,’’ katanya.

Muslim juga berharap, kelak ongkos yang habis untuk budidaya cabai dan bawang bisa ditutupi dari keuntungan hasil panen bawang.

‘’Inilah rencana kami. Saya musti bikin analisa tersendiri. Saya kan diajari Pak Bupati Kampar jadi menejer. Jadi hitung-hitungannya juga musti hitungan menejer,’’ kata Muslim tertawa.

Meski bawang merah akan menjadi komoditas unggulan di Desa Danau Lancang, tanaman cabai kata Muslim tetap akan jadi primadona.

Buktinya, meski lahan 6 hektare masih sedang panen, Muslim dan kawan-kawan sudah membudidayakan tanaman cabai baru sekitar 80 ribu batang, dan akan bertambah lagi 9 hektare.  

Segala hal teknis kata Cokro akan dikawal oleh dinas terkait agar kelak hasil yang dapat oleh Muslim dan kawan-kawan bisa maksimal.

‘’Kalau sudah maksimal, tentu akan memicu semangat warga lain untuk meniru usaha yang dilakukan oleh Muslim dan kawan-kawan itu,’’ ujarnya.

Kepada para petani kata Cokro, pihaknya akan sangat terbuka, termasuk DBMN sendiri.

‘’Kami juga akan bina dan dorong para petani untuk mendapatkan sumber modal. Insya Allah, bukan Muslim dan kawan-kawan saja yang magang di Desa Sei Geringging. Tapi masih akan banyak lagi,’’ katanya.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook