RIAU (RIAUPOS.CO) --Untuk meningkatkan kesejahteraan kaum duafa, Baznas Kabupaten Siak menerima bantuan dana Rp250 juta. Bantuan tersebut dari Baznas Provinsi Riau untuk program penanaman ubi racun yang akan diberikan kepada mustahik Kecamatan Koto Gasib.
Bantuan tersebut diserahkan langsung Ketua Baznas Provinsi Riau H Azwar Aziz didampingi Ketua Baznas Siak H Abdul Rasyid Suharto Pua Upa MEd beserta komisioner, Camat Koto Gasib Dicky Sofyan dan unit pengumpulan zakat di aula Kantor Camat Kecamatan Koto Gasib, Kamis (14/11).
Ketua Baznas Riau Azwar Aziz menyebutkan, bantuan dana yang disalurkan bekerja sama dengan Baznas Siak dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan para mustahik khususnya pola produktif bidang penanaman ubi racun.
Dirinya mengharapkan, agar usaha penanaman ubi racun ini berhasil dan diharapkan sebagai percontohan di Riau. "Kalau bantuan ini bisa dikelola dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan sesuai target kita, maka tahun depan akan ditambah lagi dari Rp250 bisa jadi Rp500 juta," ujar Azwar.
Camat Koto Gasib Dicky Sofyan mengucapkan terima kasih kepada Baznas Provinsi Riau yang sudah menyerahkan bantuan zakat produktif untuk para mustahik Kecamatan Koto Gasib.
"Untuk mustahik Kecamatan Koto Gasib yang akan dikelola di bidang penanaman ubi racun seluas 10 hektare adalah lahan Pemda yang dipinjamkan ke Baznas Siak untuk masyarakat agar bisa dimanfaatkan dan dikelola untuk penanaman ubi racun," katanya.
Dicky Sofyan menambahkan, dalam melaksanakan penanaman sampai panen nantinya akan turunkan pemanduan atau pendampingan mustahik yang akan dipandu oleh petugas PPL dari Dinas Pertanian.
Sementara itu, Ketua Baznas Siak H Abdul Rasyid bahwa pada dasarnya Baznas Siak setiap waktu membenahi dengan melakukan berbagai macam program dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat khususnya mustahik yang ada dikabupaten Siak.
"Saat ini kami sudah memprogramkan pemanfaatan lahan kosong dengan melakukan penanaman ubi racun dengan tujuan meningkatkan penghasilan masyarakat agar terbebas dari kemiskinan," ungkapnya.(adv)