Pelalawan Fokus Tujuh Prioritas Pembangunan

Riau | Jumat, 15 November 2013 - 08:41 WIB

PELALAWAN (RP) - Ketua Bappeda Pelalawan Ir Syahrul Syarif mengatakan, desa tertinggal adalah desa yang miskin dari fasilitas umum seperti infrastruktur, ekonomi  serta perhubungan. Tahun 2008, penanganan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pelalawan terhadap 44 desa tertinggal.

Tapi berkat kerja keras tim  penanggulangan desa tertinggal dalam beberapa tahun, telah dilakukan evaluasi pada tahun 2011, jumlah desa tertinggal menjadi 22 desa, sampai saat ini masih dilakukan evaluasi.         

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Meski usaha menanggulangi desa miskin itu sudak tidak ada lagi dan diubah dengan program yang lain yang dinamakan tujuh prioritas pembangunan daerah, usaha evaluasi desa miskin tetap berjalan. Pemkab Pelalawan fokus pada tujuh prioritas pembangunan daerah ini.

Tujuh  Prioritas Pembangunan Daerah

1. Pelalawan Sehat

2. Pelalawan Cerdas

3. Pelalawan Terang

4. Pelalawan Lancar dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Desa/Kelurahan

5. Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan Perkebunan

6. Pengembangan Objek Wisata Bono.

7. Program Pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan.

Program  Pelalawan Sehat

Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan, program itu telah mulai dicanangkan sejak tahun 2010 dimaksudkan sebagai upaya menciptakan kondisi sehat di Kabupaten Pelalawan, yang dimulai dari sehat lingkungan dan kemudian mewujudkan sehat individual penduduk.

Gerakan Pelalawan Sehat ini diselenggarakan dengan memperkuat prakarsa masyarakat dan menghidupkan kembali budaya gotong-royong dalam membersihkan lingkungan pemukiman.

Meskipun belum berhasil sepenuhnya membangkitkan inisiatif masyarakat,  tetapi program gotong-royong di setiap kecamatan yang diprakarsai pemerintah daerah ini telah memberikan dampak positif bagi penyadaran pentingnya menjaga lingkungan sehat dan menciptakan pola hidup sehat.

Pada sisi kesehatan individual, Pemerintah Kabupaten Pelalawan terus meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan serta memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin yang memperkuat program kesehatan nasional.

Meski pun sedikit terganggu oleh adanya musibah asap pada dua bulan terakhir, tetapi Program Pelalawan Sehat ini berdampak pada berkurangnya angka kesakitan, berkurangnya endemi penyakit menular, dan meningkatnya umur harapan hidup masyarakat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Terhadap musibah kabut asap yang terjadi setiap tahun, Pemerintah Kabupaten Pelalawan terus melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan.

Pemerintah kabupaten mendorong pihak kepolisian untuk mengusut tuntas para pelanggar yang memicu kebakaran hutan dan lahan, sehingga dengan demikian kejadian yang merusak citra negara ini dapat ditekan semaksimal mungkin.

Program Pelalawan Cerdas

Merupakan upaya pemerintah kabupaten memperkuat penyelenggaraan  pendidikan dan peningkatan kualitas SDM yang selama ini dilaksanakan.

Program pendidikan dilaksanakan secara lebih fokus dan terarah guna menekan angka putus sekolah, meningkatkan angka partisipasi murni semua jenjang pendidikan, sehingga dengan demikian rata-rata lama sekolah penduduk di Kabupaten Pelalawan akan meningkat.  

Sehubungan dengan hal tersebut, mulai tahun ajaran 2013/2014 Pemerintah Kabupaten Pelalawan menjalankan Program Pendidikan Gratis 12 tahun atau sampai jenjang SMA. Dengan pengertian, tidak ada lagi pungutan-pungutan di sekolah menyangkut operasional sekolah, penyediaan buku pokok dan LKS, pungutan biaya penerimaan siswa baru, biaya belajar mengajar, biaya ujian, apalagi biaya pembangunan sarana dan prasana sekolah. Bagi siswa miskin bahkan disediakan pakaian dan kelengkapan sekolah lainnya.

Dengan demikian tidak  ada alasan bagi penduduk usia sekolah 7 sampai 18 tahun tidak bersekolah di daerah ini. Program pendidikan gratis ini diberlakukan terutama di sekolah negeri.

Namun demikian, sekolah swasta tetap diberikan subsidi, sesuai keperluan dan kecukupan anggaran pemerintah daerah. Pelaksanaan pendidikan gratis tentu saja dijalankan dengan tetap mengutamakan mutu pendidikan itu sendiri.

‘’Kita mengakui bahwa pada masa transisi, saat awal  pemberlakuan program pendidikan gratis ini, masih banyak menimbulkan pro dan kontra dan ketidaksamaan persepsi baik di masyarakat dan juga pada para pelaku pendidikan. Kita juga menyadari bahwa alokasi anggaran masih memiliki kelemahan dan kekurangan. Ditambah lagi pemberlakukan kurikulum baru yang mengharuskan dilakukan penyesuaian-penyesuaian, hingga terjadi keterlambatan khususnya dalam pengadaan buku pokok di sekolah. Tindakan antisipasi yang kurang tepat menyebabkan masyarakat mempertanyakan program pendidikan gratis tersebut.

Pemerintah kabupaten memohon maaf kepada masyarakat jika dalam masa awal pelaksanaan program pendidikan gratis ini masih banyak ditemukan permasalahan dan belum terwujud sebagaimana diharapkan.

Saat ini pemerintah kabupaten terus melakukan upaya penyempurnaan. Di samping terus memperkuat pemahaman pelaku pendidikan sebagai pihak terdepan dalam menjalankan program ini, alokasi anggaran terus diperbaiki.

Tentu saja alokasi tersebut berdasarkan keperluan sekolah bukan berdasarkan keinginan pengelola.

Program Pelalawan Terang

Merupakan upaya pemerintah kabupaten yang memfokuskan peningkatan elektrifikasi rumah tangga, yang pada gilirannya akan meningkatkan  aktivitas perekonomian dan aktivitas sosial masyarakat. Selama ini jumlah rumah tangga di Kabupaten Pelalawan yang teraliri listrik 24 jam baru mencapai 21,17  persen.

Pemerintah kabupaten menargetkan bahwa sampai dengan tahun 2016 setidaknya 50 persen rumah tangga di Kabupaten Pelalawan telah menikmati listrik 24 jam tersebut.

Oleh sebab itu, sejalan dengan program pengembangan listrik oleh PT PLN, Pemerintah Kabupaten Pelalawan memfasilitasi dibangunnya pembangkit listrik. Misi pemerintah kabupaten ini telah dijalankan dengan baik oleh PT Langgam Power yang merupakan konsorsium antara BUMD Tuah Sekata dengan PT Navigate Energy Jakarta. PT Langgam Power telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG), dengan gas yang dipasok oleh PT Energi Mega Persada (Kalila). Pada tahap awal PLTMG tersebut dibangun dengan kapasitas 15 MW yang telah dioperasionalkan sejak bulan Agustus 2013 yang lalu. Dengan beroperasinnya PLTMG PT.

Langgam Power ini kekurangan daya listrik di Kabupaten Pelalawan umumnya dan Pangkalankerinci khususnya telah teratasi. Jika terjadi listrik padam, hal tersebut lebih disebabkan gangguan jaringan.

Sampai saat ini tingkat elektrifikasi Kabupaten Pelalawan telah mencapai  34,41 persen.

Selanjutnya berdasarkan permintaan PT PLN, PT Langgam Power pada akhir tahun ini akan membangun mesin baru berkapasitas 15 MW lagi sebagai tambahan.

Dan terus ditambah sesuai permintaan termasuk diproyeksikan untuk penyediaan listrik yang diperukan kawasan teknopolitan Pelalawan nantinya.

Selain memfasilitasi dibangunnya pembangkit listrik, pemerintah daerah juga membantu PT. PLN membangun jaringan listrik di desa-desa melalui berbagai program.

Dengan demikian percepatan peningkatan elektrifikasi akan terwujud.  Tambahan pembangkit listrik dan dukungan pembangunan jaringan listrik pada akhir Tahun 2013 ini akan dapat mendorong tingkat elektrifikasi mencapai 54,41 persen.

Program Pelalawan Lancar

Merupakan upaya perkuatan dan perluasan pembangunan sarana dan prasarana perhubungan yang selama ini telah secara rutin dilaksanakan.

Perkuatan dan perluasan tersebut menyangkut pembangunan dan peningkatan jalan guna memperlancar arus orang dan arus barang di Kabupaten Pelalawan. Perkuatan dan perluasan pembangunan jaringan jalan ini akan diprogramkan dalam paket pembangunan tahun jamak (multiyears) mulai tahun 2014 yang akan datang.

Ruas jalan yang akan dibangun atau ditingkatkan adalah jalan yang menghubungkan antar kecamatan, dan inisiatif awal pembangunan jalan alternatif lintas Timur.

Pembangunan jalan dalam paket multiyears ini juga dimaksudkan sebagai peningkatan konektivitas kawasan perhatian investasi (KPI) Pelalawan ke KPI lainnya di Koridor Ekonomi Sumatera.

Dengan Program Pelalawan Lancar ini, pemerintah kabupaten juga melaksanakan Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Desa/Kelurahan (PPIDK).

Selain dimaksudkan untuk mendorong percepatan penyediaan infrastruktur dasar di pedesaan, pola yang dilaksanakan  ditujukan untuk mendorong penguatan otonomi desa, memperkuat peran masyarakat dalam pembangunan, dan memobilisasi swadaya dan prakarsa masyarakat di pedesaan.

PPIDK dilaksanakan dalam bentuk pemberian dana stimulus dengan kisaran Rp400 hingga Rp500 ribu per desa/kelurahan. Penggunaan dana tersebut dimusyawarahkan masyarakat untuk membangun infrastruktur yang sangat diperlukan di desa, kemudian dilaksanakan dan diawasi oleh masyarakat desa itu sendiri.

Hasil pantauan sementara saat ini, pelaksanaan program PPIDK benar-benar telah membangkitkan semangat dan membangkitkan swadaya masyarakat dalam membangun desa dengan kualitas dan kuantitas hasil yang cukup menggembirakan. Percepatan pembangunan listrik pedesaan juga didorong dari program PPIDK ini.

Program Intensifikasi Padi di Kuala Kampar

Merupakan wujud dari kepedulian Pemerintah Kabupaten Pelalawan dalam menciptakan ketahanan angan secara nasional. Kuala Kampar sebagai lumbung pangan di daerah ini memiliki potensi untuk terus dikembangkan dan ditingkatkan dengan pola tanam dua kali setahun.

Saat ini produksi beras kita sudah mencapai 42  ribu ton, dan ditargetkan pada tahun 2016 nanti menjadi 61 ribu ton. Tentu saja ini bukan pekerjaan mudah, dan perlu kesungguhan terutama membangun infrastruktur pendukung seperti pengairan, akses jalan dan dermaga, serta balai benih.

Pada tahun 2011 kita telah berhasil memurnikan varietas padi unggul, dan hal ini merupakan langkah awal menciptakan produktivitas tinggi.

Dengan langkah-langkah yang kita ambil saat ini, kita berkeyakinan bahwa target produksi tersebut dapat tercapai, asal para petani ikut mendukung program yang dilaksanakan pemerintah.

‘’Selain komoditas padi, dalam rangka menciptakan ketahanan pangan ini kita juga mendorong produksi ternak dan perikanan. Bantuan peternakan dan perikanan juga cukup besar kita berikan ke masyarakat. Demikian juga di sektor perkebunan, kita terus memberikan dukungan sarana produksi berupa bibit dan pupuk terutama komoditas sawit dan karet. Bantuan-bantuan tersebut berdampak pada peningkatan produksi dan peningkatan pendapatan petani, peternak dan pembudidaya ikan, dan pekebun,’’ jelas bupati.

Pengembangan Objek Wisata di Pelalawan

Dengan menjadikan bono sebagai ikon utama, di samping objek-objek pendukung lainnya seperti Istana Sayap di Pelalawan, Tugu Equator di Pangkalan Lesung, pusat budaya Petalangan di Betung, Taman Nasional Tesso Nilo di Ukui dan lain-lain kekayaan budaya dan  daya tarik alam, terus dikelola guna memenuhi target menjadi 20 besar objek wisata nasional dan 200 besar dunia.

Beberapa dokumen perencanaan telah disiapkan dan aktivitas promosi terus dilancarkan. Promosi merupakan upaya utama yang dilakukan saat ini agar bono dikenal lebih luas. Dengan demikian investor dapat melirik  kelebihannya dan tertarik untuk berinvestasi.

Di samping itu berdasarkan kemampuan anggaran yang dimiliki pemerintah kabupaten kita secara bertahap melakukan penanganan infrastruktur, menggelar iven seni dan budaya guna menambah daya tarik pengunjung, dan tentu saja menciptakan lingkungan yang nyaman dan asri, sehingga daerah ini memang layak menjadi tujuan kunjungan wisatawan.  

Pada bulan November nanti direncanakan akan diselenggarakan iven promosi tingkat nasional dengan menggelar berbagai kegiatan antara lain tampilan seni budaya kabupaten/kota se-Provinsi Riau, lomba mancing mania, lomba berselancar yang dibagi dalam kategori lokal dan kategori nasional, serta lomba fotografi.

Rangkaian kegiatan tersebut  dikemas dalam satu acara bertajuk festival bekudo bono. Upaya promosi dan pengelolaan yang kita lakukan saat ini telah mendapat pengakuan dari pemerintah pusat dengan diberikannya penghargaan Citra Pesona Award 2013 sebagai peringkat 10  pengelolaan objek wisata di Indonesia.  

Pembangunan Kawasan Teknopolitan

Saat ini sudah pada tahap melengkapi  dokumen-dokumen pendukung guna memenuhi persyaratan perizinan sebagai kawasan ekonomi khusus.

Di sisi lain Kabupaten Pelalawan telah ditetapkan dan telah divalidasi menjadi kawasan perhatian investasi ke-24 di Koridor Ekonomi Sumatera dengan proyek utamanya pembangunan kawasan teknopolitan Pelalawan tersebut.

Kendala mendasar saat ini adalah belum keluarnya surat pelepasan lahan kawasan teknopolitan menjadi areal penggunaan lain (APL)  dari Menteri Kehutanan.

Dengan kondisi tersebut kita masih terhambat untuk melaksanakan beberapa kegiatan di lapangan, sehingga kemajuan pelaksanaan pengembangan kawasan teknopolitan Pelalawan masih terasa lambat.

Namun demikian, sambil menunggu pelepasan lahan dari Kementerian Kehutanan kita terus melakukan persiapan-persiapan administrasi, pengembangan jaringan, penyusunan kebijakan, penyiapan Badan Pengelola dan Promosi.

Pada tahun 2014 nanti kita akan membangun infrastruktur jalan menuju kawasan serta membangun kampus Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) sebagai salah satu pilar keberadaan kawasan teknopolitan ini.(adv/b)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook