PEKANB ARU (RIAUPOS.CO) - Musyawarah Besar Serikat Pekerja Nasional Chevron (SPNC) secara aklamasi kembali mempercayakan kepemimpinan organisasi kepada Ruslan Husin sebagai ketua DPP untuk periode 2018-2021. Aklamasi juga terjadi saat pemilihat sekretaris jenderal yang dipercayakan kepada Yudhitya.
Kegiatan Mubes tersebut berlangsung 13-14 Oktober 2018 di Hotel Cititel Pekanbaru. Selain pemilihan kepengurusan baru, mubes juga dilakukan untuk membahas program kerja dan pembahasan mengenai persiapan dalam rangka transisi alih kontrak pengelolaan Blok Rokan yang selama ini dijalankan oleh PT Chevron Pacific Indonesia. Sesuai keputusan pemerintah pusat, tahun 2021 mendatang, pengelolaannya dilakukan oleh PT Pertamina. ‘’Mubes kali ini sangat penting karena kami akan menghadapi masa peralihan.
Karenanya kami juga mengundang teman-teman dari serikat pekerja yang ada di PT Pertamina Hulu Mahakam yang sebelumnya juga mengalami alih kontrak dari perusahaan Total yang selama ini menangani Blok Mahakam. Kami meminta teman-teman untuk berbagi pengalaman bagaimana tahapan dan persiapan yang harus kami lakukan di Blok Rokan,” kata Ruslan usai kegiatan pembukaan Mubes.
Saat pembukaan terlihat hadir antara lain Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia yang diwakili Denis Syahruddin, Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau, Dra Rinda Situmorang, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Migas Indonesia Fauzan Muttaqin.
“Kita di SPNC memiliki tanggung jawab moral untuk mengawal agar semua hak-hak pekerja selesai dengan baik, tidak menimbulkan gejolak. Sebab, potensi gejolak itu tetap ada seandainya perusahaan tidak menunaikan kewajibannya sesuai aturan yang ada. Dalam hal ini, SPNC akan membentuk tim kajian strategis untuk mengkaji segala hal yang terkait dengan alih kontrak ini,” ujarnya.
Saat menyampaikan sambutan, Faizan Muttaqin berpesan agar pengurus dan anggota SPNC mengingat apa yang disebut 3 jangan, yakni jangan lupa, jangan takut dan jangan terlena. Apalagi jika dikaitkan dengan Blok Rokan yang begitu berarti bagi bangsa Indonesia. “Blok Rokan memiliki produksi yang sangat signifikan yang sangat mempengaruhi produksi migas nasional, sehingga kita jangan sampai terjebak pada tiga yang tadi.
Dalam hal mubes, ini ada tiga topic yang saya nilai perlu juga diperhatikan yakni kajian strategis, konsolidasi organisasi dan hubungan industrial. Kajian strategis menyangkut kepemimpinan SPNC sangat dinantikan mengingat produksi yang signifikan itu. Konsolidasi organisasi diarahkan pada supaya organisasi dapat melakukan kaderisasi yang baik.
Tentang SPNC Pemerintah Provinsi Riau, menurut Rinda Situmorang, merupakan organisasi yang berkategori hijau yang menjalankan perannya begitu baik. Eksistensi suatu serikatg pekerja memiliki fungsi yang strategis dalam hubungan industrial sebagai mitra perusahaan. “Pengurus harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada anggota dan manajemen. Pengurus juga harus punya kemampuan dalam menjembatani aspirasi anggota dengan manajemen. Dalam catatan kami, jalinan hubungan industrial di Chevron ini berjalan dengan baik,” ujarnya.(fas/c)