PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Dinas Kesehatan Kota Dumai membuat kebijakan terhadap warga yang terdampak karhutla. Bagi warga yang mengalami ISPA akibat karhutla digratiskan biaya pengobatan di seluruh puskesmas di Kota Dumai.
"Ini bentuk pelayanan kami, agar masyarakat tidak terbebani, karena mereka sudah terdampak, ini jadi tanggung jawab kami sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan di Kota Dumai," ujar Kadiskes Kota Dumai, Paisal, Rabu (14/8).
Ia mengatakan tidak ada persyaratan yang rumit bagi masyarakat yang berobat di puskesmas karena dampak karhutla, cukup membawa KTP-el yang di keluarkan Disdukcapil Kota Dumai saja.
"Masyarakat tidak boleh dipersulit, karena mendapatkan udara yang sehat menjadi hak azazi mereka," jelasnya.
Sementara itu, Kasi Yankes Diskes Dumai dr Havis mengakui banyak masyarakat yang terdampak akibat karhutla. "Kalau kita bandingkan di bulan Mei, Juni dan Juli, diprediksi di akhir Agustus 2019 ini masih di kisaran angka 140-an kasus ISPA per harinya," ujarnya.
Ia mengatakan dari data jumlah kasus ISPA yang berkunjung ke puskesmas mengalami peningkatan sebesar 7,6 persen di Juli dan Agustus dibanding rata-rata pada bulan lain, kecuali Februari 2019 ini.
Ia mengatakan, saat ini ISPU masih fluktuatif, didominasi pada level sedang dan beberapa kali masuk level kuning atau level tidak sehat.
"Jadinya memang secara teori belum terjadi risiko peningkatan gangguan kesehatan pada saluran napas akibat asap bila ISPU masih di level kuning atau tidak sehat," tutupnya.
Diskes Kabupaten Siak juga melakukan hal yang sama, yakni memberikan pengobatan gratis pada penderita ISPA yang terkena dampak asap, baik yang berobat di puskesmas-puskesmas dan rumah sakit daerah Siak.
Kepala Diskes Kabupaten Siak Dr Tony Chandra menegaskan, khusus untuk masyarakat yang terkena penyakit ISPA akibat kabut asap, perobatan digratiskan. Hal ini sebagai bentuk perhatian dari Pemkab Siak.
"Masyarakat Siak yang terkena ISPA diberikan pengobatan gratis. Tapi jika ada yang menggunakan BPJS juga dipersilakan memanfaatkanya," jelas Toni Chandra.
Di Kabupaten Kampar, Diskes setempat mengambil langkah antisipasi penyebab kabut asap karhutla. Sejumlah langkah sudah diambi. Plt Kepala Diskes Kabupaten Kampar Dedi Sambudi menyebutkan, pihaknya sudah menyebarkan edaran ke seluruh puskesmas untuk melakukan antisipasi dampak kabut asap.
Selain itu, pihaknya juga telah menyalurkan ribuan masker lewat seluruh puskesmas dengan prioritas penyaluran terbanyak di kawasan yang sedang tinggi angka hot spot. Di antaranya Kecamatan Tambang dan Tapung. Selain itu, Dedi juga menyebutkan, pasien ISPA yang terdampak kabut asap dipersilakan berobat di puskesmas-puskesmas terdekat. Para pasien ISPA tidak akan dipungut biaya.
>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.
Laporan : Tim Riaupos.co
Editor : Rinaldi