Api Berasal dari Kios Sepatu

Riau | Kamis, 15 Agustus 2013 - 11:17 WIB

Api Berasal dari Kios Sepatu
Sebanyak 88 unit toko, 47 unit gazebo dan 25 kios di Pasar Sri Gading, Air Molek, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Inhu, musnah terbakar, Selasa (13/8/2013) malam. Foto: kasmedi/riau pos

Laporan Kasmedi, Air Molek

Sebanyak 88 unit toko, 47 unit gazebo dan 25 kios di Pasar Sri Gading, Air Molek, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Inhu, musnah terbakar, Selasa (13/8) malam lalu. Bahkan hingga Rabu (14/8) pagi, di beberapa sudut lokasi kebakaran itu masih tersisa asap yang mengepul.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sehingga pada Rabu (14/8) pagi masih ada dua unit mobil pemadaman kebakaran (Damkar) milik PT Tunggal Perkasa Plantations (TPP) masih melakukan pemadaman sisa-sisa kebakaran.

Di satu sisi, anak-anak hingga orang dewasa mencari sisa-sisa kebakaran yang masih dapat dimanfaatkan.

Di lokasi kebakaran juga sudah terpasang garis polisi terutama pada lokasi kebakaran kios dan toko di pasar yang dibangun pada 1995 lalu itu.

Bahkan polisi juga sudah meminta keterangan tiga orang saksi di antaranya Rusdi dan Sutikno yang sehari-hari sebagai penjaga Pasar Sri Gading serta Budi yang bekerja sebagai juru pungut retribusi pasar tersebut. Memang tidak ada korban jiwa dalam kebakaran hebat itu. Namun kerugian akibat kebakaran itu yang ditaksir pihak kepolisian mencapai miliaran rupiah.

Kapolres Inhu AKBP Aris Prasetyo Indaryanto SIk MSi dikonfirmasi Riau Pos, Rabu (14/8) melalui Kasubag Humas Polres Inhu Ipda Yarmen Djambak didampingi Kapolsek Pasir Penyu Kompol Maruli Tua Sagala dan Kanit Reskrim Ipda Loren Simanjuntak mengatakan, kebakaran Pasar Sri Gading Air Molek terjadi, Selasa (13/8) sekitar pukul 19.15 WIB.

‘’Sebagai tindak lanjut kejadian itu, sudah tiga orang saksi dimintai keterangannya,’’ ujarnya.

Dari keterangan saksi Rusdi dan Sutikno menyebutkan, api pertama kali terlihat dari bagian atas kios milik Roni yang sehari-hari berjualan sepatu.

Kios milik Roni sejak beberapa lalu atau tepatnya sejak H-4 Idul Fitri hingga malam kejadian dalam keadaan terkunci. Karena pimilik kios pulang kampung.

Setelah kedua saksi mengetahui ada api yang menjalar di bagian atas kios, keduanya langsung menghubungi Budi melalui ponselnya.

Bahkan ketika Budi sampai di lokasi, ketiganya tidak sempat melakukan pemadaman karena tidak ada sumber air di sekitar Pasar Sri Gading. ‘’Mereka hanya menghubungi pedagang yang mereka kenal,’’ ungkapnya.

Baru beberapa saat kemudian sebanyak 8 unit mobil pemadam kebakaran, di antaranya milik Pemkab Inhu, PT TPP, Bandara Japura dan PT Pertamina aset Lirik sampai di lokasi.

Hanya saja, Damkar tidak dapat berbuat banyak ditambah lagi angin yang bertiup kencang ke arah pasar induk Pasar Sri Gading.

Selain memusnahkan ruko, hampir seluruh kios dan gazebo rata dengan tanah. Sedangkan toko yang ada di bangunan induk tak bisa lagi digunakan.

‘’Tidak ada korban jiwa, namun sejauh ini belum dapat dipastikan penyebab kebaran itu. Hanya saja, di kios tersebut banyak terdapat sambungan listrik illegal,’’ ungkapnya.

Masih katanya, sebagai upaya untuk mengungkap penyebab kebakaran di Pasar Sri Gading tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim laboratorium forensik (Labfor) dari Medan. Tim Labfor akan tiba di lokasi kebakaran Rabu sore.

‘’Biasanya akan mengambil sampel dari sisa-sisa kebakaran tersebut untuk diperiksa di Labfor. Kalau soal hasilnya kemungkinan bisa satu pekan baru bisa diketahui,’’ jelasnya.

Pantauan Riau Pos di lokasi kajadian pasca kebakaran, terlihat sejumlah pedagang membersihkan puing-puing di kiosnya. Selain itu, tidak hanya pemilik kios, anak-anak hingga sejumlah orang dewasa terlihat mencari sisa-sisa puing yang dapat dimanfaatkan.

Edi, salah seorang pedagang barang harian dan sayuran ketika ditemui di sela-sela membersihkan sisa-sisa puing-puing yang terbakar mengatakan, dalam beberapa hari ke depan tetap akan menggelar jualan.

‘’Barang-barang sudah ada yang masuk dari Sumbar dan harus dipasarkan. Apabila sempat dipendam dalam beberapa hari akan busuk,’’ ujarnya.

Dagangan itu sambungnya akan dijual di sisa bangunan kios yang terbakar. Kemudian untuk atapnya akan dipasang terpal plastik. Hal itu dilakukannya, karena semata-mata mata pencariannya sebagai pedagang barang harian dan sayuran bergantung di sana.

Untuk mengurangi beban biaya kelaurga, dirinya berharap kepada Pemkab Inhu mencarikan solusi atas kejadian itu. Karena kondisi sisa bangunan yang terbakar tidak layak untuk tempat jualan.

‘’Kami bersedia untuk dipindahkan sementara demi pembangunan kios,’’ tambahnya.

Lebih jauh disampaikannya, Pasar Sri Gading Air Molek sudah 3 kali terbakar, yakni pada 2010 sebanyak 2 kali dan terakhir pada 2013 ini.

Ia mengaku berjualan di kios Pasar Sri Gading sejak 2004 yang juga pindahan dari pasar lama. ‘’Di sini (Pasar Sri Gading/pasar baru) sudah 3 kali terjadi kebakaran. Sedangkan di pasar lama pada awal Desember 2012 lalu juga terbakar,’’ terangnya.

Ketika ditanya saat kejadian itu, ia mengetahui kebakaran Pasar Sri Gading terjadi ketika api sudah membesar dan menghanguskan seluruh kios yang berada di belakang bangunan induk Pasar Sri Gading. Akibatnya, ia tak lagi bisa menyelamatkan barang dagangan miliknya.

‘’Kalau sayur, kerugian saya sekitar Rp10 juta, tapi untuk Sembako mencapai Rp50 juta,’’ bebernya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pengelolaan Pasar (Disperindagpas) Kabupaten Inhu, Ir Hasman Dayat MSi didampingi Ketua Fraksi Demokrat Adila Ansori disela-sela peninjauannya mengatakan, peninjauan tersebut sifatnya menunggu instruksi pimpinan.

‘’Hasil tinjauan ini akan disampaikan kepada pimpinan sambil menunggu instruksi,’’ ujar Hasman Dayat.

Hasman Dayat juga mengungkap pada 2013 ini sudah dianggarkan dana sebanyak Rp175 juta untuk rehab los. Dengan kejadian itu, anggaran tersebut terpaksa dibatalkan.

Untuk itu sebutnya, pihaknya juga akan mengajukan anggaran perencanaan pembangunan Pasar Sri Gading pada APBD Perubahan 2013 dan jika anggaran memenuhi, pembangunan pasar baru dapat dilakukan pada anggaran 2014 mendatang.

 ‘’Namun sebelum hal itu kita lakukan, dalam waktu dekat kita koordinasikan terlebih dulu dengan para pedagang. Kita menunggu petunjuk dari pimpinan,’’ jelasnya.

Dalam pada itu anggota Komisi C DPRD Inhu, Adila Ansori berharap Pemkab Inhu segera mengajukan anggaran untuk perencanaan pembangunan Pasar Sri Gading pada APBD Perubahan 2013 ini.

Dan pada 2014 mendatang, diharapkan Pasar Sri Gading dapat dibangun karena menyangkut hajat hidup masyarakat banyak.

‘’Saya minta Pemkab Inhu melalui Disperidagpas segera mengajukan anggaran DED (Detailed Engineering Design) pembangunan pasar baru pada APBD Perubahan tahun 2013 ini, sehingga pada tahun anggaran 2014 mendatang, pembangunan pasar sudah bisa dilakukan,’’ ujar Adila Ansori.

Sedangkan untuk pedagang yang mengalami musibah hendaknya disiapkan kios penampung. ‘’Agar pedagang dapat berjualan, hendaknya Pemkab menyiapkan kios penampung,’’ harapnya.(ade)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook