JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kasus pasien positif baru di Riau meningkat secara masif. Beberapa hari terakhir, penemuan kasus positif baru terus bermunculan meski tidak signifikan. Setelah kemarin ditemukan tiga kasus baru, hari ini Selasa (14/7/2020) kembali ditemukan tiga kasus positif baru, total seluruh kasus mencapai 246. Sedangkan untuk pasien sembuh hari ini tidak ada penambahan.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun hasil pemeriksaan keseluruhan, didapatkan penambahan kasus positif per hari ini sebanyak 1.591 sehingga secara akumulasi menjadi positif 78.527 kasus.
“Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 37.636 setelah ada penambahan sebanyak 947 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 3.710 dengan penambahan 54 orang,” kata Yurianto dalam konfrensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (14/7/2020).
Yurianto menjelaskan, kasus positif yang teridentifikasi dalam beberapa minggu terakhir adalah hasil pelacakan atau tracing yang dilakukan secara masif. Selain tracing, pihaknya juga melakukan upaya pemeriksaan laboratorium secara masif.
"Sebagian besar kasus yang kita dapatkan adalah kasus-kasus yang tidak ada indikasi untuk dirawat di rumah sakit," ujar Yurianto.
Lebih lanjut, Yuri menuturkan, masih banyak masyarakat yang belum menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Ia memperhatikan banyak sekali yang belum secara disiplin dan konsisten untuk menggunakan masker. Ini yang menjadi salah satu penyebab penambahan kasus akan terus-menerus terjadi.
"Tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak. Oleh karena itu, kami mengingatkan sekali lagi bahwa, upaya untuk mengendalikan sebaran ini kuncinya ada di kita," tegasnya.
Kunci pencegahan ada pada kesungguhan dalam mematuhi protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak setidak-tidaknya satu sampai dua meter dengan orang lain. Kemudian, penggunaan masker secara benar.
"Kita harus meyakini bahwa menggunakan masker harus dilakukan, sekalipun kita merasa berada di tengah orang-orang yang sudah kita kenal," pungkasnya.
Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: E Sulaiman