BENGKALIS (RP) — Innalillahiwainnailaihiraji’un. Bengkalis dirudung duka. Salah seorang putra terbaik yang dimiliki daerah ini, H Asmaran Hasan bin H Hasan Ali telah dipanggil Allah SWT, pada Jumat (14/6), pukul 05.30 WIB di RSUD Bengkalis.
Jenazah dimakamkan usai Salat Jumat di pemakaman keluarga di depan Masjid Kuning, Desa Senggoro.
Kabar duka tersebut mengejutkan warga Bengkalis, kendati sebagian besar masyarakat terutama kalangan PNS sudah lama mengetahui kalau mantan Kepala Kantor Satpol PP Provinsi Riau tersebut, selama ini sering keluar masuk rumah sakit.
Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh bersama sejumlah kepala dinas, sejatinya akan berkunjung ke Desa Bukit Kerikil, untuk menghadiri salah satu acara di desa tersebut.
‘’Kami dalam perjalanan menuju Desa Bukit Kerikil, tiba-tiba mendapat kabar kalau Pak Sekda meninggal dunia,’’ tutur Kabag Humas Setkab, Andris Wasono Jumat (14/6) saat ditemui di rumah duka.
Seperti diceritakan Ifan Adiputra, ajudan almarhum Asmaran, pada hari Rabu pagi lalu, almarhum sempat dirujuk ke RS Awal
Bros.
Setelah kondisi membaik, pada sore harinya kembali ke Bengkalis. Selama di Bengkalis, almarhum hanya istirahat di rumah dinasnya di Jalan Pramuka Bengkalis.
Selesai Salat Maghrib pada Kamis (13/6) malam, kondisi almarhum semakin drop. Ifan sempat mengambil oksigen di RSUD Bengalis.
Karena tidak ada perubahan, selesai Salat Isya, almarhum dirujuk ke RSUD Bengkalis dan masuk ke ruang UGD. Dua dokter RSUD termasuk anak kandung almarhum, dr Lala berusaha maksimal memberikan perawatan kepada almarhum.
‘’Tapi Allah berkehendak lain, usaha yang dilakukan tim medis dan keluarga sudah maksimal, tepat pukul 05.30 WIB, bapak meninggal,’’ ujar Ifan terbata.
Bagi Ifan, selama dua tahun mendampingi Sekda, baginya sosok Sekda tidak semata sebagai pimpinan atau atasan, tapi sudah seperti ayahnya sendiri. Karena almarhum kata Ifan, tidak pernah membeda-bedakan anak buah.
‘’Tidak hanya kepala dinas atau kabag yang dilayani, pegawai honor pun yang menghadap pasti diterima,’’ cerita Ifan.
Pantauan di rumah duka di Jalan Pramuka, Jumat (14/6), sejumlah pejabat dan ratusan pegawai Bengkalis takziah ke rumah duka.
Terlihat juga Bupati Bengkalis, Wabup, Ketua DPRD, Ketua PN, Wakapolres, Sekda Siak H Amzar, Kepala Bappeda Siak H Yan Pranajaya serta haidai taulan lainnya.
Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh ditemui usai prosesi penyerahan jenazah bertutur jika almarhum seorang pekerja keras dan tak kenal waktu menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai seorang sekda. Walau ada juga degilnya, masih saja merokok dan makan sembarangan walau dalam kondisi sakit.
“Beliau tak ada hanya staf saya, tapi juga sahabat yang baik bagi saya. Seorang pekerja keras. Kendati sedikit degil, tetap merokok dan makan sembarangan, padahal kondisi dalam keadaan sakit. Saya sangat kehilangan sekali,” ungkap bupati.
Senada dengan bupati, Ketua DPRD Bengkalis Jamal Abdillah menyebut jika selain pekerja keras, almarhum adalah adalah pekerja kerja, frendly pada sahabat dan semua orang.
“Beliau seorang pekerja keras dan sahabat bagi semua orang. Sebagai ketua TPAD dalam pembahasan RPABD, hubungan saya dan almarhum cukup manis. Beliau mampu merekat kehampaan hubungan eksekutif dan legislatif,” tutur Jamal.
Menurut Jamal pada Kamis malam (13/6) saat ia menjenguk almarhum di RSUD Bengkalis, almarhum sempat menitipkan pesan untuk menjaga Bengkalis baik-baik.
“Pesan beliau itu saya jawab dengan gurauan, bahwa umur beliau masih panjang, kenapa harus menitip pesan segala. Tapi nyatanya subuhnya beliau memang pergi untuk selamanya,” cerita Jamal lagi.
Bagi keluarga besar sendiri, almarhum adalah pengayom keluarga. Walau terkesan keras, namjn sesungguhnya almarhum sangat sayang dengan keluarga dan ingin yang terbaik untuk keluarga.
“Beliau adalah panutan dan pengayom kami, tempat mengadu. Beliau orangtua kami saat kedua orangtua sudah tidak ada lagi. Kami benar-benar kehilangan,” ujar Amir Faisal, adik kandung almarhum.
Almarhum dilahirkan di Bengkalis, 20 Juli 1955. Almarhum meninggalkan satu orang istri, Hj Teti Anelda SAg dan lima orang anak.(evi)