TANAH PUTIH (RP)- Warga Kepenghuluan Sintong Bakti, Kecamatan Tanah Putih belakangan resah dengan kian kerapnya kawanan gajah berlalu lalang mendekati pemukiman warga.
Kekhawatiran ini salah satunya disampaikan Ketua Badan Permusyawaratan Kepenghuluan (BPK) Sintong, Hendra Rivai Aziz didampingi sejumlah warga, Senin (14/5).
“Sepertinya gajah cenderung suka bolak-balik di tempat ini. Mungkin karena mencari sumber makanan di kebun-kebun warga,” kata Hendra.
Dalam beberapa hari terakhir, jelas Hendra, kawanan gajah terlihat melintasi kebun warga, terutama di belakang rumah. Tidak hanya merangsek tanaman, gajah bahkan sempat menggesek-gesekkan tubuh di dinding rumah salah seorang warga. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (27/4) lalu di kediaman Khalifah Erlani (37), RT 02 RW 02 Kepenghuluan Sintong Bakti.
Sejauh ini upaya menghalau Gajah dilakukan warga dengan membunyikan alat-alat yang menimbulkan bunyi bising, seperti kaleng maupun petasan dan obor. “Tapi apalah hasilnya dengan alat begitu. Paling-paling gajah pergi sebentar. Setelah itu datang lagi,” keluhnya.
Ada yang menarik dari sejumlah kejadian konflik antara manusia dengan gajah ini. Warga percaya pantangan untuk berkata takabur adalah tindakan tepat untuk terhindar dari amukan gajah.
Camat Tanah Putih, Drs H Nasri Shomad mengakui hal itu. “Umumnya warga percaya tidak boleh takabur agar selamat,” tukas Nasri.
Diterangkannya, kejadian gajah yang menggesekkan tubuh di dinding rumah Khalifah Erlani beberapa waktu itu tidak hanya sekali saja.
“Setelah kejadian pertama, yang bersangkutan berkata seolah-olah menantang gajah. Beberapa waktu kemudian gajah kembali datang dan rumah tersebut digoyang-goyangkan. Hampir saja roboh kalau warga tidak beramai-ramai melakukan upaya pengusiran,” tukas Nasri.
Untuk mengantisipasi dampak yang terjadi di waktu mendatang, Nasri mengaku sudah mengkoordinasikan hal tersebut dengan Dinas Kehutanan (Dishut) Rohil untuk diambil langkah penanganan yang tepat.
“Sudah kita sampaikan dan pihak Dishut menerangkan akan memperhatikan hal itu. Menurut mereka sulitnya penanganan gajah di Rohil terjadi karena jumlah penggiring gajah masih terbatas di Riau,” pungkas Nasri.(f)