SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Kini Dianggarkan Rp50 M. Selama satu periode kepala daerah, akses Alai-Mengkikip atau akses menuju Pelabuhan Roro dari Kota Selatpanjang tak kunjung bisa difungsikan dengan baik.
Padahal akses tersebut akan menjadi penghubung darat dari wilayah Kepulauan Meranti ke pusat pemerintahan di Pekanbaru.
Asa dari berbagai pihak sangat besar sekali terhadap akses tersebut. Karena dipercaya menjadi akses ekonomi nantinya.
Untuk diketahui kondisi jalan sepanjang lebih kurang 44 kilometer dari Kota Selatpanjang itu masih cukup mengkhawatirkan. Khususnya di beberapa titik.
Padahal jalan tersebut telah dibuka sejak Kepulauan Meranti masih bergabung dengan Kabupaten Bengkalis. Setelah dimekarkan dan Kepulauan Meranti menjadi mandiri pun jalan yang sangat diperlukan itu belum juga bisa dilalui oleh kendaraan dengan baik.
Dari Ibu kota Selatpanjang menuju Desa Kundur Kecamatan Tebingtinggi Barat, memang kondisi jalan sudah hotmix.
Sementara dari Desa Kundur ke Desa Kampung Balak jalan tersebut masih dalam bentuk base. Selain itu di beberapa titik masih terdapat cekungan yang digenangi air hingga kedalaman satu meter.
Kondisi terparah terdapat di empat titik yang memang sudah menjadi sungai. Sehingga penimbunan akan memakan waktu dan anggaran.
“Memang sejak lama jalan ini dibuka dan mulai dibangun oleh pemerintah. Tetapi hingga kini tak kunjung selesai. Sudah habis masa jabatan bupati periode pertama pun belum tuntas juga,” ungkap Alam salah satu warga Selatpanjang, Senin (14/3).
Dia sendiri mengaku beberapa kali melalui jalur ini untuk bepergian ke Pekanbaru dengan menggunakan sepeda motor, termasuk saat masih kuliah beberapa tahun lalu.
Saat ini pemerintah sendiri mengaku akan meningkatkan jalan tersebut. Beberapa kali turun ke lapangan juga telah dilakukan untuk melihat kondisi jalan tersebut.
Kepala Dinas PU, Ir H Ardhahni MT saat dikonfirmasi Senin (14/3) mengakui bahwa status jalan tersebut nantinya akan menjadi jalan provinsi. “Saat ini tinggal ditandatangani Gubernur saja untuk penetapan jalan tersebut menjadi jalan provinsi,” ujarnya.
Jika sudah begitu maka nantinya pemerintah provinsi yang meningkatkan kondisi jalan tersebut. Sehingga setiap tahunnya akan dianggarkan oleh Pemprov Riau dalam rangka membantu membangun, meningkatkan, atau bahkan memperbaiki kerusakan di jalan menuju akses roro itu.
Lebih jauh dia mengaku saat ini ada Rp50 miliar anggaran yang merupakan bantuan keuangan (bankeu) dari Provinsi Riau kepada Pemkab Meranti untuk meningkatkan akses jalan tersebut.
Namun saat ini, Ardhahni mengaku pihaknya masih menunggu kajian terhadap pembangunan jalan tersebut tuntas dilakukan oleh pihak akademisi.
“Mudah-mudahan satu pekan lagi kajian oleh akademisi tuntas dan bisa dilaksanakan. Nanti untuk membangun itu kita akan lakukan dengan pola kaki seribu sesuai dengan kajian,” terangnya.(mng)