RENGAT (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 432 guru bantu daerah (GBD) Provinsi Riau yang bertugas di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) belum menerima gaji selama 2016.
Bahkan, hingga saat ini belum dapat diketahui gaji guru honorer tersebut kapan akan dibayar. Sementara tugas dan kewajiban tetap dijalankan sebagai mana mestinya.
“Belum ada kepastian gaji GBD provinsi di Kabupaten Inhu kapan dibayarkan. Sementara saat ini sudah berada di pertengan Maret 2016,” ujar Ketua Forum GBD Provinsi Riau R Muhammad Ali Nafiah SPd, Senin (14/3).
Menurutnya, sebanyak 432 guru GBD tersebut bertugas mulai dari tingkat TK hingga tingkat SMA. Bahkan, tempat tugas GBD tersebut mulai dari dalam kota hingga sejumlah daerah terpencil lokasi di Kabupaten Inhu.
Selama gaji tidak berjalan selama tiga bulan, banyak kerja sampingan yang harus dilakukan GBD. Mulai dari menumpang jualan air golon hingga menumpang kerja kasar seperti buruh. Hal itu semata-mata untuk menutupi keperluan rumah tangga para GBD.
Untuk itu sebutnya, ketika gaji sudah tidak berjalan sebagai mana mestinya, ekonomi GBD sangat rumit. “Saat ini pekerjaan sampingan apa saja dilakukan GBD asalkan halal,” ungkapnya.
Ketika ditanya tentang jumlah gaji yang diterimanya setiap bulan. Dikatakannya, mengacu kepada tahun 2015 lalu gaji yang yang diterima GBD sejumlah Rp2 juta per bulan. Gaji tersebut hanya cukup untuk keperluan sehari-hari.
Sedangkan gaji 2016 ini sebutnya, belum dapat dipastikan. Bahkan, beberapa kali berkoordinasi dengan sejumlah pejabat di tingkat Provinsi Riau, gaji GBD terganjal akibat belum adanya SK Gubernur Riau.
“Biasanya gaji itu dari Provinsi Riau masuk ke kas daerah. Kemudian diproses hingga akhirnya masuk ke kas Disdik dan dibayarkan kepada masing-masing GBD,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Inhu H Ujang Sudrajat SP MSi belum dapat dikonfirmasi. Karena yang bersangkutan tengah mengikuti Musrenbang di Kecamatan Lirik. Bahkan, konfirmasi melalui SMS juga belum kunjung dibalas.(mng)