PEKANBARU (RIAU POS.CO)- Tak terasa sudah satu tahun Tenas Effendy kembali keharibaa-NYA. Meski secara jasad telah tiada, tapi keberadaan sang Budayawan Riau tetap ada dihati masyarakat melayu di Riau.
Buktinya untuk "Mengenang H Tenas Effendy" Pemerintah Provinsi Riau melakukan 10 kegiatan selama satu bulan, yang dimulai tanggal 15 Februari-15 Maret 2016.Dimana dalam acara mengenang almarhum H Tenas Effendy, selain digelar pameran budaya di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Riau juga diresmikan Bilik Melayu Tenas Effendy di Perpustakaan Soeman HS, Senin (15/2).
Pada kesempatan itu Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman berhalangan hadir diwakili Staf Ahli Fairuzel Gajali, Ketua TP PKK Provinsi Riau Sisilita Arsyadjuliandi Rachman, tokoh masyarakat Riau, tokoh adat Riau Kepala Dinas di lingkungan Pemprov Riau, masyarakat Riau dan pelajar.
Kepala Badan Perpustaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi Riau, Yoserizal Zen mengatakan, kegiatan pameran karya buku dan lukis H Tenas Effendy sebagai upaya untuk mensosialisasikan karya-karyanya almarhum yang merupakan tokoh budayawan Riau.
"Di Bilik Melayu Tenas Effendy di Perpustakaan Soeman HS tidak saja berupa karya Tenas Effendy dalam berbagai bidang seperti sastra, ukiran, arsitektur, tetapi juga benda-benda yang acapkali digunakannya (memorabilia). Misalnya, Tenas telah menghasilkan buku paling sedikit 127 judul yang terbit di berbagai negara. Karya-karya tersebut sebagian masih berada di luar Riau. Seperti di Perpustakaan Nasional yang mengoleksi lebih dari 20 karya Tenas, tetapi tidak dijumpai di Riau," kata Yoserizal Zein.
Selain itu, berbagai kegiatan ini, BPAD juga akan melaksanakan ceramah dan pertemuan pakar (kolokium) yang membahas karya Tenas Effendy dari berbagai sudut. Tidak saja dari Riau, pembicara juga datang dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand.
Kata Yose, selama sebulan penuh kegiatan mengenang H Tenas Effendy juga akan digelar pentas seni yang diangkat dari karya Tenas Effendy. Dengan mementaskan kembali naskah Jebat Mendurhaka di Anjung Seni Idrus Tintin.
"Kegiatan antar etnis juga digelar, bukan saja berkaitan dengan seni, tetapi juga dialog budaya yang digagas Tenas Effendy ketika masih hidup," tegasnya.
Laporan: Dofi Iskandar
Editor: Yudi Waldi