Warga Rambah Samo Dambakan Jalan Poros

Riau | Sabtu, 15 Februari 2014 - 11:07 WIB

PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Warga Desa Rambah Samo Barat Kecamatan Rambah Samo meminta Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu melalui Dinas Bina Marga Pengairan untuk membangun jalan poros desa.

Warga mengaku kecewa, sebab pembangunan jalan poros desa tidak kunjung direalisasikan meski sudah rutin diusulkan setiap tahun. Karena setiap musim penghujan, warga kesulitan dalam mendistribusikan hasil perkebunan dan pertanian mereka.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Aspirasi masyarakat tersebut disampaikan Kepala Desa Rambah Samo Barat Yurmanis Daulay kepada wartawan, Jumat (14/2). Menurutnya, pembangunan jalan poros Desa Rambah Samo Barat sudah lama didambakan oleh masyarakat.

Karena itu, Pemkab Rohul segera memperbaiki jalan poros desanya. ‘’Disaat hujan, kondisi jalan itu tidak bisa dilalui, menyebabkan petani kesulitan serta harus mengeluarkan biaya tambahan dalam memasarkan hasil kebunnya sekitar Rp600 per kilogram,’’ ujarnya.

Yurmanis mengatakan, luas kebun sawit masyarakat di desa yang dipimpinnya, lebih kurang 1.000 hektare lahan perkebunan karet dan 400 hektare lahan kelapa sawit yang digarap sekitar 961 kepala keluarga (KK).

Namun 2 titik jalan poros, sifatnya urgensial dan perlu perbaikan dan perhatian yang serius dari pemerintah daerah, sehingga masyarakat tidak lagi mengeluarkan kost saat jalan rusak bila terjadi hujan.

Dia menyebutkan, jalan poros yang diusulkan desa itu, tepatnya jalan belakang Kantor Camat Rambah Samo sampai ke Dusun Danau Sati sepanjang 6 kilometer. Kemudian Jalan Dusun Kesehatan menuju ke Pasir Makmur sepanjang 4 kilometer.

Kondisi jalan desa itu, sangat memperihatinkan terutama saat musim penghujan datang. Namun disaat kemarau jalan berlubang dan bergelombang itu berdebu saat dilalui kendaraan bermotor.

Disinggung apakah perbaikan jalan poros desa yang direncanakan itu bisa menggunakan bantuan alokasi dana desa (ADD), Yurmanis menjelaskan, bantuan ADD itu sudah ada forsinya, selain operasional desa ada pembangunan.

Namun kalau berpatokan pada ADD otomatis itu tidak terakomodir. Karena bantuan ADD 2013 lalu hanya bisa melanjutkan pembangunan posyandu dan pembangunan drainase sepajang 110 meter.(epp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook