PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Sampai saat ini, masyarakat Desa Rantau Baru Kecamatan Pangkalankerinci mengeluhkan kondisi jalan yang menghubungkan desa mereka menuju ibukota Kabupaten Pelalawan.
Pasalnya, setiap banjir datang, maka satu-satunya akses jalan darat sepanjang 4 kilometer putus total, sehingga kondisi ini sangat mengganggu aktivitas warga setempat.
‘’Setiap banjir datang atau hujan yang turun dengan durasi cukup lama, maka akses jalan darat menuju Pangkalankerinci yang hanya berjarak 8 KM ini akan putus total digenangi air dan tidak dapat dilalui. Untuk itu, kami meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui instansi terkait dapat membangun akses jalan yang bebas banjir. Dengan demikian, kondisi apapun, akses jalan ke desa kami tak putus,’’ terang Joni (40) warga Desa Rantau Baru kepada Riau Pos, Jumat (14/2) kemarin saat dijumpai di Kantor Bupati Pelalawan.
Menurut Joni yang merupakan mantan BPD Desa Rantau Baru ini, selama ini jika curah hujan tinggi yang menyebabkan meluapnya Sungai Kampar, maka satu-satu akses jalan darat desa putus total.
Pasalnya, setiap banjir atau hujan turun, maka genangan air dengat debit sekitar 1 meter lebih merendam badan jalan tersebut, sehingga tidak dapat ditempuh oleh kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.(amn)