Kapolda: Riau Aman dan Kondusif

Riau | Selasa, 15 Januari 2019 - 11:24 WIB

Kapolda: Riau Aman dan Kondusif
Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pernyataan Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mengenai adanya kelompok radikal mendukung salah satu kontestan pemilu 2019 di Riau menuai polemik di tengah masyarakat. Namun, Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo enggan menanggapi karena akan membuat suasana semakin tak kondusif. Yaqut mengatakan hal itu usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta beberapa hari lalu.

Kini, tudingan yang dilontarkannya itu mendapat kecaman dari sejumlah tokoh dan ulama di Bumi Lancang Kuning. Kecaman Wakil Ketua Komisi I DPRD Riau Taufik Arrakhman, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri Al azhar, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau Zulhusni Domo dan lainnya. Selain itu, Yaqut turut diminta menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Riau.
Baca Juga :Tangis Bahagia Luhut saat Maruli Simanjuntak Dilantik Presiden Jadi KSAD

“Saya nggak berkomentar (pernyataan Yaqut, red). Jangan dikomentari hal-hal seperti itu, nanti suasana semakin tak kondusif,” ungkap Widodo Eko kepada Riau Pos melalui telepon seluler, Senin (14/1) petang.

Meski begitu, mantan Wakapolda Jawa Timur (Jatim) meminta, masyarakat Riau selalu waspada. Apalagi tahun lalu terbukti ada penyerangan aksi teror di Mapolda Riau. Meningkatkan kewaspadaan, ujarnya, bukan menandakan pihaknya takut. Melainkan untuk mengantipasi sebelum terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

“Polda Riau memiliki Satgas Anti Teror di-back up dari Densus (Detasemen Khusus, red) 88 yang akan selalu menjaga hal ini,” terangnya.

Jenderal bintang dua itu mengatakan, saat ini Bumi Lancang Kuning dalam kondisi aman dan kondusif. Kondisi ini tidak memungkinkan akan terjadi aksi-aksi yang dapat menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat ke depan.  “Alhamdulillah tidak ada apa-apa. Aman-aman saja. Kondisi tidak mengartikan di Riau baik-baik saja, tidak. Kita tetap menjaga kewaspadaan,” papar Kapolda.

Dilanjutkan Widodo, pihaknya kini berupaya menjaga ketertiban dan keamanan menjelang pelaksananaan pesta demokrasi pemilihan presiden dan wakil presiden April mendatang. Meski rangkaiannya masih panjang, pihaknya berupaya melakukan upaya pencegahan dari awal, seperti melakukan sosialisasi kepada masyarakat. “Saat ini masih dalam rangka kampanye, kami turut melakukan pengamanannya. Kami mengajak masyarakat Riau untuk selalu tenang. Jadi pernyataan-pernyataan dari berbagai pihak kita terima saja, tapi masyarakat diminta selalu waspada,” ujarnya.

Pemprov: Silakan Somasi Yaqut Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Riau Ahmad Hijazi menilai, tudingan Yaqut tak berdasar. Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat tidak terpancing dengan itu. Ahmad Hijazi sendiri, menganggap pernyataan Yaqut itu sebagai angin lalu.

“Kalau tudingan itu tak berfakta, itu kita anggap angin lalu. Artinya, ngapain kita pusing dengan tudingan-tudingan seperti itu,” kata Ahmad Hijazi yang juga Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau di Pekanbaru, Senin (14/1).

Menurut Ahmad Hijazi, pihak yang menyebut ada kelompok radikal di Riau adalah orang yang tak paham dengan Bumi Lancang Kuning. Jika ada organisasi masyarakat (ormas) yang ingin mengambil sikap atas tindakan tersebut, Ahmad Hijazi sudah merestuinya. Bahkan dia tak melarang jika ada pihak menindaklanjuti melalui proses hukum.

“Silakan saja kalau LAM Riau bersikap, atau ormas-ormas lain. Kalau kita pemerintah melihat itu, mengimbau semua pihak untuk mencermati, karena bukan kapasitas dia memvonis itu. Apa kepentingannya juga untuk rakyat Riau. Apa kepentingan seorang Yaqut dengan Riau,” tegasnya.

Dalam persoalan ini, Ahmad Hijazi juga berharap agar masyarakat Riau dapat meresponsnya lebih dewasa.

“Kalau mau somasi (Yaqut), silakan disomasi. Kalau ada keterkaitan aspek hukum, ya silakan tempuh. Tapi kita harap beliau itu (Yaqut, red) adalah tokoh nasional, hendaknya bisa berstatemen yang mencerdaskan masyarakat,” tegasnya.

Deadline Berakhir Hari Ini

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Zulhusni Domo mengaku, telah memberi waktu selama 3x24 jam kepada Yaqut untuk meminta maaf kepada masyarakat Riau. Waktu yang diberi itu terhitung sejak Sabtu (12/1).

“Besok (hari ini, red), pukul 16.00 WIB, berakhir waktu yang kami beri kepada saudara Yaqut untuk meminta maaf kepada masyarakat Riau,” kata Zulhusni Domo, Senin (14/1).

Jika hingga Selasa petang tak kunjung juga meminta maaf, kata Zulhusni, maka pihaknya akan menempuh langkah lain. Mulai dari menggerakkan massa untuk aksi, langkah politik, hingga langkah hukum.  “Kami tunggu besok (hari ini, red) iktikad baiknya,” tegas Ketua Forum Umat Islam (FUI) Riau itu.

Sebelumnya, kata Zulhusni, ormas-ormas Islam di Riau membantah pernyataan Yaqut itu. Apa yang disampaikan Yaqut itu, tidak berdasar.  “Tahu pula dia daripada kita lagi,” sebutnya.(ted)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook