Laporan MOLLY WAHYUNI dan RINA DIANTI HASAN, Bangkinang redaksi@riaupos.co
Hujan terus-menerus yang terjadi selama beberapa pekan terakhir menimbulkan bencana longsor di Desa Merangin Kecamatan Kuok dan Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar.
Masyarakat sangat berharap agar pemerintah dapat segera menindaklanjuti kejadian itu dengan upaya perbaikan tanggap darurat.
Berdasarkan hasil peninjauan bersama yang dilaksanakan oleh Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, Selasa (14/1) longsor terjadi secara perlahan sampai akhirnya kondisi jalan makin membahayakan.
Kepala BPBD Kampar Ir H Alizabar melalui Kasi Kedaruratan Muhammad Nasir SE dan Kasi Rekonstruksi Sudirman kepada Riau Pos, Selasa (14/1) menyampaikan bahwa meski hari libur, tim BPBD tetap turun ke lokasi longsor untuk menindaklanjuti laporan dari desa masing-masing.
Di Desa Merangin, longsor terjadi di tebing dekat perumahan masyarakat sepanjang 70 meter x 12 meter sehingga perlu dibangun turap.
Sebab, jika tidak segera ditindaklanjuti, ada sekitar tiga unit rumah permanen yang terancam
ambruk karena longsor di pinggir anak Sungai Kampar tersebut.
“Kondisinya memang mengkhawatirkan. Apalagi sekarang masih musim hujan, rumah warga terancam ambruk,” ujar Nasir.
Di tempat terpisah, longsor terjadi di jalan poros Desa Muara Takus Kecamatan XIII Kotokampar sepanjang 30 X 6 meter.
“Jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat untuk keluar dan masuk desa. Dalam keadaan sekarang, di jalan tersebut menjadi rawan kecelakaan lalu lintas, sehingga masyarakat memang berharap agar perlu diperbaiki segera,” ujarnya.
Untuk langkah selanjutnya, BPBD akan membuat surat kepada bupati berdasarkan laporan resmi dari desa, untuk pernyataan tanggap darurat. Jika pernyataan tanggap darurat sudah ada, maka perbaikan jalan dan turap bisa segera dilaksanakan.(muh)