SELATPANJANG (RP) - Walaupun sempat diundur dari rencana awal yang sedianya dilaksanakan Kamis (5/12) lalu dan baru terlaksana Kamis (12/12) berjalan sukses.
Dalam pelaksanaan di Desa Bokor Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti itu dihadiri Sekdaprov Riau, Zaini Ismail, Kadishut Provinsi Riau H Zulkifli Yusuf SH dan sejumlah kepala daerah di wilayah Provinsi Riau.
Dalam penanaman yang dilaksanakan itu, diharapkan dapat menjadi pendorong dalam aksi penanaman lainnya khusus di wilayah Kepulauan Meranti.
Karena diyakini dengan banyaknya pohon akan membawa banyak rezeki. Sehingga nantinya menjadi warisan bagi anak dan cucu sebagai generasi penerus nantinya.
‘’Kita patut bersyukur karena dikaruniai sumber daya hutan yang luas. Selain itu itu hujan di Provinsi Riau ini juga dikenal kaya akan sumber daya alamnya serta berbagai flora maupun fauna juga beragam tipe ekosistim. Hutan tropis seperti yang ada di Provinsi Riau ini jarang ditemui di belahan bumi lainnya serta mempunya peran penting dalam sistim penyangga kehidupan,’’ kata Sekdaprov Riau Zaini Ismail menyampaikan pidato Pj Gubri Prof Dr Djohermansyah Djohan.
Dikatakannya Indonesia memiliki luas hutan tropis terbesar ketiga di dunia yaitu lebih kurang sekitar 138 juta hektare dengan kekayaan alam yang luar biasa besarnya dan dianggap sebagai paru-paru dunia, namun juga memiliki persoalan besar alam beberapa tahun terakhir ini di antaranya degradasi hutan dan lahan, deforestasi yang disebabkan oleh ilegal logging atau penjarahan hutan, alih fungsi lahan dan kebakaran hutan turut andil dalam terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim.
Menurut Zaini, dari hasil penelitian para ahli deforestasi menymbang 18 persen dari emisi gas rumah kaca total dunia.
Di mana 75 persen berasal dari negara berkembang. Untuk mengantisipasi pemanasan global tersebut, bangsa Indonesia berkomitmen untuk melakukan penurunan emisi sebesar 26-41 persen, pada tahun 2020 mendatang yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia pada konferensi tingkat tinggi perubahan iklim di Copehagen, Denmark pada Desember 2009 lalu. Dan tentunya peran serta dukungan yang kuat dari pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dalam mencapai target sangat diharapkan,’’ ungkapnya.
‘’Kerusakan hutan tidak hanya tejadi pada hutan produksi saja, melainkan juga terjadi pada hutan lindung dan kawasan konservasi. Hal itu disebabkan pemanfaat hutan yang tidak terkendali sehingga dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan sistim penyangga kehidupan seperti rusaknya daerah aliran sungai (DAS), erosi tanah, gangguan terhadap margasatwa, longsor dan meluasnya lahan kritis, baik di dalam maupun di luar kawasan hutan. Sehingga terjadi berbagai tragedi seperti banjir yang melanda Provinsi Riau terjadi hampir setiap tahun,’’ sebutnya.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk memulihkan dan mengurangi laju deforestasi melalui berbagai kegiatan gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan (gerhan), inpres reboisasi pembangunan hutan tanaman industri (HTI), pembangunan hutan taman rakyat (HTR), kampanye Indonesia menanam one man one tree dan berbagai betuk kegiatan lainnya.
Melalui aksi serentak menanam 1 miliar pohon itu, diharapkan dapat mendorong semangat kebersamaan dan tekad yang kuat dari segenap unsur masyarakat untuk memperbaiki lingkungan dan perlu dilakukan upaya yang berkelanjutan dan diawali dengan penetapan keputusan Presiden Nomor 24 tahun 2008, dan setiap 28 November kita peringati sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan pada Desember sebagai bulan menanam nasional (BMN).
Bupati Kepulauan Meranti, Drs Irwan Nasir MSi mengatakan, seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti berserta seluruh elemen masyarakat merasa bangga bahwa sebagai kabupaten yang relatif muda, namun telah diberikan kepercayaan sebagai tempat penyelengara kegiatan aksi serentak menanam satu miliar pohon tersebut benar-benar membanggakan.
Dia juga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Riau serta seluruh tamu undangan dan beberapa kepala kabupaten/kota lainnya yang berkesempatan hadir pada acara tersebut.
Dikatakan Bupati aksi serentak menanam pohon ini, bagi Kepulauan Meranti merupakan momentum yang sangat strategis dalam mendorong semua elemen masyarakat untuk lebih gemar menanam dan memilihara pohon sebagai upaya mem-filter pemanasan global yang sedang terjadi pada saat ini.
‘’Dengan begitu kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan semangat swadya masyarakat untuk melakukan menanam pohon kapanpun dan di mana pun,’’ harap Irwan.
Perusahaan Ambil Bagian
Turut ambil bagian dan berpartisipasi dalam aksi penanaman serentak pohon tersebut PT RAPP dan EMP Malacca Strait SA. Kedua perusahaan yang beroperasi wilayah Kepulauan Meranti itu sepakat dengan penanaman tersebut dapat membantu mengurangi emisi dan menyumbangkan O2 yang diperlukan dunia saat ini.
Dalam acara menanam tersebut RAPP mengerahkan sebanyak 150 orang karyawan dan ribuan bibit pohon. RAPP sendiri sebagai perusahaan HTI berharap kegiatan tersebut dapat menjadi wadah untuk bersama memahami pentingnya menanam.
‘’Kita sangat apresiasi atas penanaman pohon ini. Kita terus berkomitmen dalam melakukan aksi penghijauan. Termasuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan serentak ini,’’ ungkap Estate Manager PT RAPP Pulau Padang, Marzum. Hadir dalam penanaman, Deputi Direktur PT RAPP Fakhrunnas MA Jabbar.
Kemudian, salah satu anak perusahaan minyak dan gas bumi (migas) Energi Mega Persada (EMP) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti yakni EMP Malacca Strait SA (EMP MSSA) ikut berpartisipasi.
Adapun dari manajemen EMP MSSA diwakili oleh SHE Performance Coordinator EMP Chandra Prijana Hadi, Govrel Coordinator EMP Adil Kesuma, PR Support Coordinator EMP E Susantiningsih, Commsupt EMP MSSA Manshur Dwibekti dan Medrel Officer EMP Adrozen Ahmad.
Kepala Humas EMP Heru Hardono, dalam keterangan tertulis mengatakan, gerakan penanaman 1 miliar pohon ini sejalan dengan visi EMP yaitu menjadi perusahaan yang salah satunya mengimplementasikan keselamatan, kesehatan dan keunggulan lingkungan.
Menurut Heru, pelestarian pohon bermanfaat banyak bagi manusia. Pohon diketahui dapat mengurangi kadar CO2 di udara dan menghasilkan O2. Di samping dapat menahan laju air, pohon juga dapat mengurangi pemanasan global akibat aktivitas manusia yang tidak terkendali.
‘’Untuk itulah perusahaan sangat mendukung dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Selain itu tujuan serentak penanaman pohon ini adalah untuk mengurangi gas CO2,’’ tuturnya.
Pembuka Jalan
Melalui gerakan ini ditargetkan menjadi pembuka jalan dalam melakukan aksi penghijauan khususnya di wilayah Kepulauan Meranti. Sehingga nantinya secara swadaya dan dengan penuh kesadaran masyarakat kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.
Dalam aksi tersebut, Murod menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki komitmen yang jelas untuk melindungi Meranti dari berbagai ancaman lingkungan. Dan Kegiatan tersebut juga memerlukan dukungan semua pihak.
‘’Melalui gerakan sebagai pembuka jalan Meranti perlu dukungan. Jadi tak hanya Dishutbun saja tapi juga stakeholder lainnya termasuk masyarakat,’’ kata Murod.(adv)