Warga Protes Keberadaan Kedai Tuak

Riau | Kamis, 14 November 2013 - 09:56 WIB

Laporan INDRA EFENDI, Tembilahan indra-efendi@riaupos.com

Puluhan warga Jalan Baharuddin Yusuf Parit 10, Kelurahan Tembilahan Hulu, Kecamatan Tembilahan Hulu memprotes keberadaan sejumlah warung tuak yang ada di sekitar lokasi itu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bentuk dari protes itu, puluhan warga dari beberapa RT, Rabu (13/11) petang mendatangi lokasi itu. Warga mendesak pemilik warung agar membongkar tempat usaha mereka karena dinilai mengganggu ketentraman warga sekitar.

Selain menjual minuman memabukkan seperti tuak dan makanan yang haram, sejumlah warung itu juga kerap dijadikan untuk tempat mabuk-mabukan sambil membunyikan musik dengan suara yang cukup keras hingga dini hari. Aktivitas itu menurut warga sudah dilakukan selama bertahun-tahun.

Juru bicara warga, Asmadi Dubli, mengakui pihaknya sudah menyampaikan keluhan itu kepada pemerintah melalui pihak kelurahan setempat. Namun akibat lambannya tindakan dari pemerintah  sehingga warga mengambil inisiatif untuk mendatangi lokasi dan mengancam untuk membongkar secara paksa.

Kedatangan warga itu disambut Lurah Tembilahan Hulu, H Saini Hamzah dan Kapolsek Tembilahan Hulu, AKP Zaidir dan Babinsa Tembilahan Hulu, Serda S Simbolon. Unsur pimpinan kecamatan, langsung memimpin pertemuan antara warga dengan sejumlah pemilik warung.

Setelah berdiskusi kurang lebih 1 jam, akhirnya pemilik warung sepakat untuk tidak beraktivitas seperti apa yang sudah dituding warga.

Selain itu, demi menciptakan rasa aman dan nyaman, pemilik warung juga bersedia membongkar warung tersebut. Pada kesempatan itu pemilik warung meminta waktu dua hari untuk melakukan pembongkaran sendiri.

‘’Baik, dengan senang hati kami bersedia membongkar warung-warung kami ini,’’ kata salah seorang pemilik warung di tengah kerumunan warga yang terlihat mulai emosi.

Saat itu pula Lurah Tembilahan Hulu, H Saini Hamzah berusaha menenangkan warganya. Lurah menjamin, bahwa dalam dua hari ke depan, warung-warung itu akan sudah terbongkar seperti apa yang diinginkan warga setempat. Dengan itu, dia meminta warga agar tidak terpancing karena sudah ada kesepakatan hitam di atas putih.

Demikian pula Kapolsek Tembilahan Hulu, AKP Zaidir. Dia meminta warga untuk bersabar dan mempercayai apa yang sudah dijanjikan para pemilik warung.

Apabila dalam waktu dua hari ke depan warung-warung tersebut masih belum terbongkar, Zaidir mengaku tidak akan bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook