Posdaya Bantu Bangun Desa dan Perekonomian Warga

Riau | Rabu, 14 November 2012 - 10:57 WIB

BOGOR (RP)- Pos Pemberdayaan Masyarakat (Posdaya) bisa membantu membangun desa dan perekonomian masyarakat seperti yang dilakukan Posdaya Puspa lestari, Bogor, Jawa Barat.

Karena keberhasilan ini, BK3S Riau melakukan kunjungan ke sana untuk sharing informasi guna menambah wawasan dan pengetahuan pengurus dan anggota, Selasa (13/11).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sebagai mitra BK3S, Dinas sosial Riau yang dipimpin Drs H Said Saqlul MSi turut mendampingi. Apalagi program Dinas Sosial cukup banyak bersinergi dengan BK3S.

Ketua Posdaya Puspa Lestari Kartono SE menjelaskan, Posdaya Puspa Lestari berdiri sesuai dengan semangat hari Sumpah Pemuda dan dalam kegiatannya mencakup segala aspek seperti pendidikan anak usia dini (PAUD), koperasi, pos usaha kesehatan kerja (untuk melindungi kesehatan pekerja), bina lingkungan dan sebagainya.

“Koperasi yang kita bentuk modalnya diambil dari simpanan pokok anggota sebesar Rp10 ribu dan simpanan wajib Rp5 ribu per bulan. Jadi anggota Posdaya yang ingin meningkatkan usahanya bisa meminjam uang koperasi dari Rp200 ribu hingga Rp2 juta. Pengembalian pinjaman bisa dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama. Bisa dikembalikan secara harian, mingguan maupun bulanan. Posdaya Puspa Lestari ini dibina P2SDM IPB Bogor,” katanya.

Untuk PAUD, lanjutnya saat ini jumlah muridnya 43 orang dan untuk operasional diminta infak Rp25 ribu per bulan dari orangtua murid. Mendapat penjelasan seperti ini, Ketua Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Riau Dra Hj Septina Primawati Rusli MM mengatakan, kedatangan mereka untuk belajar.

Pihak BK3S mendengar, Posdaya Puspa Lestari menjadi percontohan di Jawa Barat dan menjadi yang terbaik.

“Niat kami bukan untuk refreshing, tapi untuk menambah wawasan pengurus dan anggota, sehingga kegiatan BK3S Riau semakin baik ke depannya. Apalagi BK3S sudah cukup lama mendapat informasi Posdaya Puspa Lestari ini cukup bagus. Dan BK3S Riau sudah membentuk Posdaya Lancang Kuning di Palas, namun belum berkembang dengan baik. Itulah yang membuat BK3S datang belajar ke sini untuk sharing dan berharap Posdaya Lancang Kuning bisa seperti Posdaya Puspa Lestari, bogor, Jawa Barat,” katanya.

Dari sini, rombongan melanjutkan perjalanan ke taman latihan dan pendidikan anak autistik dan anak dengan kesulitan belajar Pelita Hati di bawah binaan Yayasan Pembinaan dan Asuhan Bunda (YPAB) Jawa Barat. SLB Pelita Hati ini terletak di Jalan Kramat Jati, Jakarta.

Ketua YPAB Jabar Sri Soedarsono mengatakan cukup bangga karena BK3S Riau masih mau belajar dan sharing informasi dengan Pelita Hati. Apalagi BK3S Riau berencana akan mendirikan autis center di Riau.

“Kalau memang BK3S Riau ingin mengelola autis center, tidak ada salahnya bekerja sama dengan YPAB karena kita percaya BK3S Riau benar-benar serius ingin mengelolanya dan tidak hanya sekadar menjadikannya sebagai objek bisnis semata. Apalagi selama ini ibu Septina konsen menangani masalah sosial karena YPAB sudah sering memberikan bantuan untuk disalurkan kepada masyarakat Riau,” sebut Sri.

Kepala Sekolah Pelita Hati Sri Utami, memaparkan dulunya sekolah taman latihan dan pendidikan anak autistik dan anak dengan kesulitan belajar saja. Namun sekolah ini semakin berkembang dan Dinas Pendidikan Jawa Barat meminta agar dijadikan sekolah khusus/SLB untuk anak dengan autisme dan kesulitan belajar.

Sekolah ini menerima anak 3 hingga 10 agar anak-anak nantinya bisa belajar di sekolah reguler bukan sepanjang tahun sekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB).

Ketua BK3S Riau Dra Hj Septina Primawati Rusli menjelaskan, berhubung Riau akan memiliki autis center pada 2013 mendatang, oleh karena itu kunjungan BK3S ke Pelita Hati ini sangat penting karena nantinya diharapkan autis center di Riau akan bisa dikelola seperti yang dikelola YPAB.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook