Ini “Rumah Godang” Bersama, Kembalikan Kuansing sebagai Negeri Bermarwah

Riau | Senin, 14 Oktober 2019 - 10:04 WIB

(RIAUPOS.CO) -- Di hadapan ratusan undangan, Ketua DPRD Andi Putra memberikan semangat kepada para tokoh pendiri Kuansing 20 tahun yang lalu. Baik yang hadir maupun yang tidak hadir. 
Ditegaskan, bahwa Kabupaten Kuantan Singingi merupakan “Rumah Godang” bagi bersama. Menjadi tempat bernaung, berkreasi, berinovasi untuk kejayaan negeri ini.


“Sudah menjadi komitken bersama yang kita tetapkan dalam visi misi Kuansing 2016-2021, terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi yang unggul, sejahtera dan agamis di Provinsi Riau tahun 2021. Saya yakin, untuk mencapai itu merupakan tugas mulia kita semua,” ucap Andi Putra saat rapat paripurna.



Selain dihadiri perwakilan pejabat dari Pemprov Riau, dan Bupati dan Wakil Bupati Mursini-Halim. Hadir pula anggota DPRD Riau, seperti H Sukarmis, Sardiyono, Komperensi, Marwan Yohanis juga hadir. 


Selanjutnya, hadir mantan anggota DPRD Riau Abu Bakar Sidik, Suhardiman Amby. Tidak ketinggalan, hadir Rektor Unri Prof Aras Mulyadi. Mantan Sekda Kuansing H Muharman juga turut hadir. Dan hadir pula para tokoh pendiri, tokoh masyarakat dan tokoh agama dan tokoh adat se-Kuansing.


Hal ini, menurut Andi Putra, hanya bisa terwujud jika semuanya bersatu. Ya, bersatu untuk mencapai satu tujuan, bersatu untuk maju bergerak di jalan perubahan ke arah yang lebih baik serta bersatu dengan penuh optimisme menatap masa depan. “Semangat itulah nantinya yang mengantarkan Kuansing menjadi kabupaten yang berdiri sejajar dengan kabupaten lain di Riau dan bahkan Indonesia,” harapnya.

Sekarang ini, diakuinya, daerah menghadapi tantangan yang berbeda. Akan tetapi, semangat itu harus tetap menyala di hati setiap pribadi. Dan sebagai generasi penerus, ia mengajak semua agar menjadikan sejarah sebagai sebuah untaian peristiwa penuh makna dan hikmah dari sejarah kehidupan pemerintahan dan pembangunan Kuansing selama ini.

“Kita bisa memetik pembelajaran setiap generasi kepemimpinan yang memiliki warna dan dinamika tersendiri. Sesuai era dan zamannya. Maka, kepada pendahulu dan para pendiri Kuansing, dengan hormat kami sampaikan terima kasih atas jasa dan pengabdian terbaik kepada Kuansing,” ucap Andi.

Disampaikan Andi Putra, perlu disadari, bahwa terbentuknya Kuansing adalah hasil dan buah pikiran, kerja keras serta perjuangan yang tidak kenal lelah. Baik materi, pikiran, tenaga dan waktu dari para pejuang dan tokoh pendiri negeri ini.

Memperingati hari jadi secara filosofis bermakna. Pertama, retrosfektif, yaitu dengan sebuah peringatan hari jadi berupaya untuk menengok masa lalu sebagai sebuah mata rantai sejarah dan sebuah masa lalu adalah fondasi yang sangat bernilai referensi, menapaki masa kini dan masa depan.

Lalu, introspektif. Ini bermakna peringatan hari jadi, dijadikan sebagai sarana mawas diri atau introfeksi diri. Dengan demikian, setiap etape perjalanan kehidupan ini selalu bermakna karena mampu memberikan jawaban atas persoalan kekinian serta responsif dengan tantangan ke depan. Dan juga prospektif. Artinya, melalui perayaan hari jadi berupaya mendesain sebuah formula masa depan berlandaskan realita dan dinamika kekinian tanpa melupakan nilai-nilai dan peristiwa bersejarah di masa lalu.

“Rasa cinta dan rasa memiliki hendaknya terpatri dalam dada, tercermim dalam setiap sikap dan mewujudkan dalam laku setiap diri pribadi masyarakat Kuansing. Rasa cinta dan bangga terhadap daerah ini harus termanifestasi dalam kerja keras, kerja ikhlas dan kerja cerdas. Sesuai dengan potensi dan profesi kita masing-masing,” diharapkannya.

Ke depan, Ketua DPRD Kuansing ini menilai, perlunya menyatukan persepsi. Bahwa untuk menentukan arah pemerintahan dan pembangunan Kuansing menapaki masa depan.***

 

Laporan JUPRISON, Telukkuantan









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook