Dahlan Iskan: Tak Ada Pilihan Harus Genset

Riau | Senin, 14 Oktober 2013 - 09:46 WIB

PEKANBARU (RP) - Mantan Direktur Utama PLN yang kini Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan, untuk mengatasi krisis listrik dalam jangka waktu pendek di Riau hanya dengan pembangkit dari generator set (genset).

‘’Kalau jangka pendek untuk Riau, tidak ada pilihan lain selain pembangkit genset. Sewa genset akan lebih cepat dari membangun pembangkit,’’ kata Dahlan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dahlan mengatakan pembangunan pembangkit-pembangkit di wilayah Sumatera saat ini sedang digesa dan semua pembangunan semua pembangkit itu akan selesai dalam waktu dua tahun ke depan.

‘’Nanti dalam 2 tahun ke depan semuanya akan interkonesi, dengan intekoneksi inilah cara menyelesaikan listrik yang paling ampuh,’’ kata Dahlan Iskan.

Disebutkan Dahlan, pihak PLN saat ini sedang membangun pembangkit-pembangkit besar di Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan termasuk di Riau.

Sementara pembangunan pembangkit di Sumatera Selatan bisa lebih besar karena di Sumatera Selatan memiliki batu bara yang berkualitas baik.

‘’Nantinya listrik dari Sumatera Selatan ini akan disalurkan melalui interkoneksi. Dalam dua tahun ke depan PLN bersama pemerintah daerah akan membebaskan lahan untuk tower-tower jaringan listrik mendukung interkoneksi, semoga bisa dilakukan dengan serius,’’ kata Dahlan.

Dahlan mengatakan kondisi krisis listrik di Riau terjadi karena kerusakan PLTU Ombilin dan musim kemarau yang membuat beberapa PLTA yang memasok listrik ke Riau kekurangan air dan tidak bisa bekerja maksimal.

‘’Akhir November semuanya sudah masuk. Baik itu PLTU Ombilin, PLTU Teluk Sirih dan Pembangkit PLTMG Balai Pungut, Insya Allah bebas padam November,’’ kata Dahlan.

Sebelumnya diketahui bahwa di Riau sempat terjadi pemadaman sampai lima kali dalam sehari. Bahkan masyarakat Riau mengeluhkan pemadaman yang terjadi.

Rombongan mahasiswa berkali-kali mendatangi kantor PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau untuk meminta PLN menghentikan pemadaman, namun kondisi tetap tidak berubah.

Dalam kunjungan Menteri BUMN ke Kabupaten Kampar, Bupati Kampar Jefri Noer menanyakan langsung kondisi krisis listrik di Riau. Jefri mengatakan saat pembangunan PLTA Koto Panjang, ada 13 kampung di Kabupaten Kampar yang harus terendam.

‘’Seharusnya dengan kondisi itu kami layak mendapatkan listrik yang maksimal, tapi itu tidak pernah ada,’’ kata Jefri Noer.

Dahlan menjelaskan, bahwa Yang disesalinya dalam hidupnya adalah tidak pernah menjadi Dirut PLN selama tiga tahun.

Awalnya Dahlan mengaku tidak ingin menjadi Dirut PLN, namun karena diminta oleh Presiden maka akhirnya dia bersedia.

‘’Saya sudah menolak, saya ini lulusan madrasah aliyah, kok jadi Dirut PLN. Tapi Pak Presiden bilang kalau saya punya manajemen leader yang baik dan bisa mengatasi kondisi listrik. Dulu di Jawa juga padam tiga kali sehari,’’ kata Dahlan.

Tapi pekerjaan pembangunan listrik tidak tuntas dilakukan Dahlan. Baru 22 bulan Dahlan menjabat sebagai Dirut PLN, Presiden RI meminta Dahlan menjadi Menteri BUMN.

‘’Saya sudah katakan pada Pak Presiden, saya janji tiga tahun, tapi Pak Presiden bilang memang masalah listrik belum selesai tapi sudah jauh lebih baik, saat saya diminta jadi Menteri saya menangis karena ada tanggungjawab saya yang belum selesai,’’ kata Dahlan.

Namun meskipun sudah menjadi Menteri BUMN, Dahlan berjanji tetap mengawal pembangunan listrik. ‘’Saya punya hutang di Medan dan di Riau, saya akan terus ikut mengawal dan ikut bertanggung jawab.’’ kata Dahlan.

Sebelumnya Sabtu (12/10) lalu, Dahlan Iskan juga meminta ketegasan dan keseriusan PLN Wilayah Riau Kepulauan Riau (WRKR) agar menuntaskan permasalahan krisis listrik di Provinsi Riau.     

‘’Saya sudah berbincang terkait cara mengatasi krisis listrik Riau dengan pimpinan PLN, dan harus diputuskan solusinya,’’ tegas Dahlan Iskan.

Kondisi terkini listrik di Provinsi Riau, menurut Dahlan memang juga terjadi di beberapa Provinsi lainnya di Sumatera.  

Namun hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja. Karena sebenarnya dengan kemampuan yang dimiliki PLN dan penambahan-penambahan pembangkit yang terus digesa, maka krisis bisa diantisipasi.

Dilanjutkannya dalam pertemuannya dengan pimpinan PLN memang sudah diputuskan berbagai solusi terkait penanganan krisis listrik di Sumatera, dan Riau khususnya. ‘’Harus diputuskan dan sudah diputuskan. Bahwa tidak akan lama lagi sudah bisa ditanggulangi,’’ sambungnya.

Seperti diketahui sebelumnya, PLN WRKR melalui General Manager, Doddy B Pangaribuan, beberapa alternatif penanganan krisis listrik Riau sudah disiapkan.

Seperti menggesa pembangunan pembangkit di Duri, dan menyegerakan perbaikan pembangkit di Sumatera Barat sebagai interkoneksi jaringan.

Juga menggesa penyelesaian PLTU Tenayanraya yang masih terus dituntaskan. Tentunya PLN juga berharap peranan pemerintah terkait, seperti dalam pembangunan pembangkit di Tenayanraya, Pekanbaru juga harus dituntaskan masalah pembebasan lahan. PLN WRKR juga sudah sepakat untuk membeli tambahan energi listrik dari beberapa perusahaan swasta yang beroperasi di Riau.(egp/rul)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook