Laporan Afrimen, Dumai
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Medan melakukan pemeriksaan terhadap KM Daulu Sibayak. Tim menemukan sedikitnya sembilan potong tubuh yang sudah terbakar.
Dipastikan potongan tubuh itu merupakan tiga tubuh manusia.
Kapolres Dumai AKBP Ristiawan Bulkaini ketika dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Taufiq Hidayat mengatakan, penyisiran yang dilakukan pihaknya untuk mencari secara pasti penyebab kebakaan tersebut.
“Kita dibantu tim forensik tadi telah melakukan penyisiran kapal yang terbakar tersebut. Tim telah melakukan olah TKP awal dan mengumpulkan sejumlah barang bukti untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut,” ujarnya.
Tim Labfor Medan yang didampingi dokter forensik Polda Riau Dr Dedi mengatakan, pihaknya telah menemukan sembilan potongan tubuh manusia mulai dari tulang dan daging dari tubuh korban. ‘’Dari 9 potongan tubuh manusia yang ditemukan kita pastikan berasal dari tiga tubuh manusia. Hal ini dapat dilihat dengan adanya tulang bahu dari 3 orang yang berbeda,’’ ujar Dedi.
Pada penyusuran yang dilaksanakan Kamis (13/9) tersebut, petugas masih mengumpulkan sejumlah barang bukti dan meminta keterangan saksi guna memastikan penyebab kebakaran kapal tersebut.
Dalam pada itu, Kepala Sub Seksi Operasi Kantor Badan SAR Nasional Pekanbaru, Abdul Malik mengatakan, upaya pencarian korban kapal terbakar sejauh ini hanya menemukan sekop dan kunci kamar mesin.
Dua penyelam yang diterjunkan tadi pagi, belum berhasil menemukan ciri-ciri jasad manusia, baik di perairan sekitar maupun di bangkai kapal.
“Pencarian terkendala tumpukan besi dan kayu lambung bangkai kapal yang pecah dan berserakan di lokasi TKP. Pencarian akan dilanjutkan kembali sore ini di atas bangkai kapal,” jelasnya seraya menyebutkan pihak SAR menerjunkan dua penyelam untuk mencari kemungkinan adanya korban manusia yang terkurung dalam kapal yang sudah karam.
H Yusrizal Koto, importir yang mencater KM Daulu Sibayak, mengaku akan bertanggung jawab dengan musibah kebakaran dua kapal itu dalam kapasitasnya selaku penyewa.
“Bila hasil penyelidikan petugas menyimpulkan kebakaran itu merupakan akibat kelalaian saya, saya siap bertanggung jawab. Saya ridho dipenjara bila memang saya bersalah dalam hal ini,” tutur Yusrizal menjawab wartawan, Kamis (13/9) siang.
Pak Haji, begitu ia dipanggil, mengaku sudah mendatangi semua keluarga korban.
“Semua keluarga korban sudah saya datangi. Saya menyampaikan duka atas musibah yang terjadi,” ujarnya seraya menyebutkan pihaknya akan memberikan santunan kepada keluarga korban.
Ia mengaku belum tahu pasti penyebab kebakaran yang menghanguskan barang miliknya senilai Rp1 miliar.
“Penyebab kejadian pun belum tahu. Tapi aku dapat informasi dari kamar mesin. Diperkirakan dari kompor gas dan mesin,” tuturnya. Namun, ia menyerahkan sepenuhnya kepada petugas untuk mencari penyebab kebakaran itu.
“Kita tunggu hasil penyelidikan petugas,” tambahnya.(muh)