BAGANSIAPI-API (RP)- Kawanan gajah liar yang diduga berjumlah lima ekor, empat di antaranya berukuran besar dan satu masih anak, kemarin masih di daerah Kepenghuluan Airhitam, Kecamatan Pujud, Kabupaten Rohil.
Akibat aksi kawanan gajah tersebut, ratusan batang kelapa sawit yang telah ditanami oleh masyarakat di Kepenghuluan Airhitam porak-poranda dan rusak.
Camat Pujud, Hasyim SP yang dihubungi Riau Pos, Kamis (12/9) di Bagansiapi-api kemarin tidak menafikan hal tersebut.
‘’Terus terang saja kondisi gajah di daerah Kecamatan Pujud, boleh dikatakan hilang-hilang timbul. Artinya, setelah menghilang, kemudian muncul lagi terus hilang lagi. Saat ini, kawanan gajah itu sedang muncul di Kepenghuluan Airhitam,’’ kata Hasyim.
Langkah yang sedang dilakukan saat ini, lanjut Hasyim, yakni melakukan pengusiran dengan menggunakan obor serta bunyi-bunyian.
Pengusiran tersebut harus dilakukan dengan sistim saling berantai dan jangan terputus.
‘’Kalau diusir, ternyata ada barisan yang terputus, maka kawanan gajah itu jelas berhenti. Kalau sudah berhenti, jelas bakal sulit untuk diusir lagi. Alhasil, kawanan gajah itu, bisa masuk kembali,’’ kata Hasyim.
Sementara, Penghulu Airhitam, Zamzami yang dihubungi secara terpisah kemarin menjelaskan, bahwa kehadiran kawanan gajah tersebut telah merusakan lahan dan tanaman kelapa sawit milik masyarakat.
‘’Menurut data yang kita terima, bahwa kawanan gajah itu sudah merusak sekitar 994 batang kelapa sawit. Kita berharap agar Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk dapat memberikan perhatian penuh. Misalnya, membawa gajah kembali ke tempat habitatnya,’’ kata Zamzami.
Selain itu, tambah Zamzami, pihaknya bersama masyarakat telah mengambil langkah-langkah seperti melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap kawanan gajah liar.
Salah satu di antaranya mengaktifkan kembali ronda malam.
Kemudian menyalakan obor serta bunyi-bunyian. ‘’Obor dan bunyi-bunyian itu kita lakukan ketika mau mengusir kawanan gajah liar itu,’’ kata Zamzami.(sah)