BENGKALIS (RP) - Hingga H+5 Idul Fitri, antrean kendaraan yang akan menyeberang di Pelabuhan Penyeberangan Roro Air Putih, Bengkalis masih padat. Padahal, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Bengkalis telah mengoperasikan tiga roro hingga pukul 02.30 WIB dinihari.
Pantauan di lapangan, Selasa (13/8), antrean kendaraan roda empat masih sepanjang 2 Km dari pelabuhan. Walau sudah berkurang dari hari sebelumnya yang mencapai 3 km, namun kondisi ini dianggap sudah luar biasa karena sudah masuk H+5.
Kondisi ini berbeda dengan pelabuhan Sungai Selari, Kecamatan Bukitbatu. Antrean panjang hanya terjadi pada H+1 hingga H+3, dan kemarin kondisi normal. Tak ada kendaraan yang antre. Bahkan cenderung sepi.
Kepala Dishubkominfo Bengkalis, H Arman AA yang dihubungi Selasa (13/8), juga heran dengan masih padatnya arus penyeberangan walau sudah H+5. Namun ia memprediksi hari ini akan normal kembali.
‘’Hingga saat ini kendaraan yang hendak menyeberang masih menumpuk tapi terurai. Kita upayakan malam ini (kemarin,red) dapat terangkut semua. Namun jika hingga pukul 02.30 WIB antrean masih panjang, kemungkinan ada kendaraan yang harus bermalam di pelabuhan. Karena kita tak mungkin memaksakan nakhoda dan ABK untuk tidak istirahat,’’ ujar Arman.
Disebutkannya, kapal dioperasikan KM Swarna Putri, Aeng Mas dan Tasik Gemilang. Sementara KM Banyumas yang mengalami kerusakan belum dapat dioperasikan. Alat kapal yang rusak tersebut belum datang dari Surabaya.
Demikian juga kapal baru yang sebelumnya diharapkan dapat dioperasikan pada Idul Fitri, hingga sekarang tak kunjung sampai di Bengkalis.
Arman menambahkan, kapal dioperasikan 4 atau 5, antrean kendaraan tetap tak dapat dielak. Karena jembatan atau sandar kapal hanya satu. Sehingga untuk dapat sandar, kapal juga harus antre.
‘’Tetap saja antrean tak dapat dielakkan, walau kita menambah armada kapal. Karena jembatan pelabuhan hanya satu. Lain halnya kalau jembatannya dua, proses sandar dan berlabuh kapal jelas jadi lancar yang berdampak pada lancarnya arus penyeberangan,’’ ungkapnya.
Dishubkominfo sendiri sudah memprogramkan tambahan pembangunan jembatan, baik di pelabuhan Sungai Selari maupun di pelabuhan Air Putih Bengkalis. Namun untuk tahun ini, proyek tersebut jelas tidak selesai. Karena anggarannya tak cukup, waktu yang tersedia juga tak memungkinkan proyek tersebut selesai dalam tahun ini.
‘’Pembangunan jembatan tambahan ini kita lakukan secara bertahap. Kita jadwal pada akhir 2014 mendatang baru bisa dioperasikan. Untuk 2013 ini anggaran pembangunannya sebesar Rp8 miliar untuk pelabuhan Air Putih dan Rp 6 miliar untuk pelabuhan Sungai Selari. Saat ini dalam proses amdal,’’ jelas Arman lagi.
Pada Senin (12/8) lalu, antrean kendaraan roda empat sudah mencapai jalan poros Panglima Minal Airputih dan Desa Sungai Alam atau sekitar tiga kilometer. Ratusan kendaraan pribadi harus antre belasan jam baru bisa menyeberang.
‘’Dari subuh tadi sudah ikut antre, tapi sampai sekarang belum juga bisa menyeberang. Mungkin setelah tengah hari ini baru bisa,’’ ujar Munir yang hendak pulang ke Dumai.
Menurut Munir, antrean panjang terjadi setiap Idul Fitri tidak akan bisa teratasi secara maksimal kendati armada feri penyeberangan terus ditambah. Untuk itu ia berharap Pemkab Bengkalis segera memulai pembangunan dermaga baru yang sudah dianggarkan sejak 2012 lalu.
‘’Meskipun ditambah 10 armada kalau pelabuhan sandar hanya satu seperti sekarang ini, tetap saja layanan penyeberangan ini tidak bisa maksimal. Antrean panjang tetap saja akan terjadi seperti sekarang ini,’’ ujarnya.
Jadwal Penyebaran Roro Ditambah
Hingga H+6 aktivitas arus balik di Riau masih berlangsung. Bahkan, di beberapa moda angkutan terlihat jumlah masyarakat pengguna jasa transportasi mengalami peningkatan.
Kondisi itu ditemukan di moda angkutan laut. Untuk mengantisipasi hal tersebut, dilakukan penambahan jadwal keberangkatan Roll On Roll Off (Roro) di beberapa daerah.
Informasi itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Surya Maulana kepada Riau Pos, Selasa (13/8) di Pekanbaru. Menurutnya, penambahan dilakukan agar pelayanan arus balik tetap berjalan secara optimal.
Saat ditanyakan mengenai spesifikasi penambahan jadwal keberangkatan, Mantan Kepala Biro Umum Setdaprov Riau itu mengatakan, penambahan disesuaikan dengan keperluan.
Misalnya, Roro tujuan Dumai-Tanjung Kapal, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis yang ditambah dari tiga kali sehari menjadi empat kali sehari.
‘’Memang dari laporan yang kita terima terjadi peningkatan di pelayana Roro. Makanya saya menginstruksikan anggota untuk berkoordinasi dengan Syahbandar dan pihak terkait. Alhamdulillah, sudah dapat dilaksanakan,’’ sambungnya.
Ia menegaskan, penambahan jadwal keberangkatan bahkan dapat ditingkatkan menjadi lima kali sehari. Kondisi itu tentunya dapat disesuaikan dengan keperluan. Tidak hanya di areal tersebut, Roro di Bengkalis juga memperlihatkan peningkatan.
‘’Kalau untuk di Bengkalis tidak lagi menggunakan jadwal. Jadi, selagi penuh, Roro dapat langsung bergerak,’’ tegas Surya.
Dia menilai, antre panjang dan penambahan jadwal keberangkatan roro tersebut tidak akan berlangsung lama. Kondisi tersebut akan berakhir setelah puncak arus balik Idul Fitri. Kendati demikian, Surya mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Ini dilakukan untuk dapat tetap melakukan pengawasan terhadap layanan transportasi di daerah.
‘’Intinya bagaimana layanan transportasi yang diberikan dapat optimal. Makanya, kita terus meminta laporan dari daerah secara berkelanjutan,’’ imbuh Surya.
Korban Laka Lantas Bertambah
Korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas) selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2013 mulai H-7 hingga H+5 Idul Fitri 1434 H bertambah. Yang terbaru, satu meninggal akibat kecelakaan di Kabupaten Kampar, Kemarin.
‘’Korban jiwa bertambah. Jika sebelumnya delapan, saat ini menjadi sembilan. Korban terakhir akibat mengalami kecelakaan di Kampar,’’ uangkap Kapolda Riau, Brigjen Pol Condro Kirono MM MHum kepada wartawan, Selasa (13/8).
Dipaparkan Kapolda, di samping korban meninggal, pihaknya mencatat 13 orang mengalami luka berat, sembilan luka ringan dan kerugian materil yang ditimbulkan mencapai Rp68 juta. ‘’Pengguna kendaraan roda dua masih mendominasi,’’ imbuhnya.
Laka lantas yang terjadi di Riau pada H+5 tersebar di beberapa daerah. Di Pekanbaru terjadi dua kasus dengan dua orang luka berat dan tiga orang mengalami luka ringan serta kerugian materil Rp51juta. Untuk Pelalawan, dari satu lakalantas, terdapat tiga korban luka berat dan kerugian Rp4 juta.
Dua kasus lakalantas terjadi di Siak dengan empat orang mengalami luka berat dan lima orang luka ringan. Di sini tercatat kerugian materi yang ditimbulkan mencapai Rp6 juta.
Selanjutnya, di Kabupaten Kampar satu orang tewas, empat luka berat dan satu luka ringan dari dua kecelakaan dengan kerugian Rp4,5 juta. Sedangkan Rohil, dari satu kasus kecelakaan tidak ada korban dan hanya menimbulkan kerugian Rp2 juta.(evi/rio/ali)