BPPT Siapkan Hujan Buatan

Riau | Selasa, 14 Agustus 2012 - 10:54 WIB

Laporan MARRIO KISAZ dan AGUSTIAR, Pekanbaru redaksi@riaupos.co

Pesawat jenis CASA 212 milik BPPT Republik Indonesia siap melakukan “hujan buatan” di Riau.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Langkah itu dilakukan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau.

Sistem kerja “hujan buatan” melalui beberapa tahapan. Yakni dengan proses semai yang menggunakan bahan garam (NaCl) berbentuk bubuk dengan ukuran butir yang sangat halus.

Dengan proses ini diharapkan terjadi sirkulasi hidrologi sebagai salah satu solusi penanganan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.

Hal itu disampaikan Kepala UPT HB BPPT Heru Widodo kepada Riau Pos, Senin (13/8) di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

Menurutnya, upaya itu memiliki peran positif dalam mengantisipasi karhutla saat PON dan el Nino yang dapat memicu

munculnya hot spot di wilayah Riau.

Launching Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanggulangan Bencana Asap itu disaksikan Gubernur Riau HM Rusli Zainal bersama anggota forum koordinasi pimpinan daerah Provinsi Riau.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit, Direktur TD BNPB Tri Budiarto, Ka UPT HB BPPT Heru Widodo, Walikota Pekanbaru Firdaus MT, Ka BPBD Riau Syamsurizal.

Dalam keteranganya, Gubri menyambut baik bantuan yang telah diberikan BNPB Pusat bekerja sama dengan BPPT yang telah menyediakan 1 unit pesawat jenis CASA 212 untuk melakukan hujan buatan.

‘’Lahan di Riau 51 persen daerah gambut yang rentan kebakaran. Ini merupakan upaya antisipasi dini kebakaran untuk memastikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,’’ tutur Gubri.

Apalagi kata Gubri, pada bulan September mendatang, Provinsi Riau akan melaksanakan PON. Sehingga upaya meminimalisir karhutla dan kabut asap sangat diperlukan dalam mendukung suksesnya PON.

Direktur Tanggap Darurat BNPB RI Tri Budiarto mengatakan, proses ‘’hujan buatan’’ di Riau akan berlangsung selama 40 hari. Pihaknya telah menyediakan anggaran miliaran rupiah untuk mengcover penanggulangan bencana asap di wilayah Riau dan Kalimantan.

‘’Tim BNPB akan stand by selama 40 hari hingga 4 hari setelah PON XVIII, 2012 berakhir. Kita pastikan semua aman, masyarakat tenang dan PON berjalan lancar,’’ ulasnya.

Dia menambahkan, untuk membantu pengamatan cuaca dan kondisi awan di target yang ditetapkan, pihaknya telah menempatkan personel di sejumlah lokasi pos pengamatan metereologi (posmet).

Seperti di Kota Dumai, Siak, Pelalawan dan Rengat. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir karhutla di Riau.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Riau, Ir Syamsurizal MT mengatakan bahwa, dengan telah diresmikannya Posko II yang disebut juga dengan posko lapangan ini, maka diharapkan tim dapat bekerja sesuai dengan harapan.

‘’Jadi kita berharap posko ini dapat mengendalikan semua kegiatan dalam rangka penanggulangan bencana asap yang terjadi di Riau, baik itu sistem pemadaman udara atau pun darat. Kita juga sudah siapkan personel khususnya,’’ ujar Syamsurizal.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook