3.917 Armada Bus Siap Layani Mudik

Riau | Selasa, 14 Agustus 2012 - 10:52 WIB

PEKANBARU (RP)- Menjelang Idul Fitri, masyarakat mulai mempersiapkan diri untuk melakukan tradisi balek kampong atau lebih dikenal dengan mudik, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan lebaran.

Mengingat jalur darat masih favorit, diharapkan masyarakat untuk mengurangi menggunakan kendaraan sendiri.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pasalnya, ketersediaan angkutan lebaran cukup melayani kegiatan mudik tersebut.

Dari data yang dimiliki Dinas Perhubungan Provinsi Riau, 3.917 armada bus disiapkan untuk melayani pemudik.

Jumlah tersebut terdiri dari AKAP (antar kota antar provinsi) Lintas dengan jumlah armada yang disiapkan sebanyak 1.686 bus dan tempat duduk 59.010, AKAP Domisili sebanyak 230 bus dengan jumlah kursi sebanyak 9.200.

Sementara itu untuk AKDP (antar kota dalam provinsi) disiapkan 1.685 bus dengan jumlah kursi yang disediakan sebanyak 26.960, AJDP (antar jemput dalam provinsi) sebanyak 34 bus atau 272 tempat duduk dan angkutan pariwisata 57 bus atau sebanyak 1.230 tempat duduk.

‘’Total armada angkutan jalan yang disiapkan sebanyak 3.917 bus dengan 98.472 kursi. Ketersediaan kendaraan tersebut diperkirakan cukup memenuhi prediksi lonjakan penumpang yang mencapai 39.844 penumpang. Jumlah tersebut juga sudah dikonfrontir dengan 198 perusahaan angkutan,’’ terang Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Riau, Surya Maulana melalui Kabid Perhubungan Darat, Drs Yasril kepada Riau Pos, Senin (12/8) di ruang kerjanya.

Jika dibandingkan tahun sebelumnya, ketersediaan angkutan jalan tahun ini lebih banyak mengingat banyaknya pendatang ke Riau tahun ini.

Untuk jumlah tempat duduk tahun 2010 hanya 48.903 tempat duduk, tahun 2011 61.950 tempat duduk, sementara tahun 2012 ini disiapkan 96.672 tempat duduk atau meningkat 26,68 persen.

Tidak hanya itu, jumlah penumpang yang meningkat juga menunjukkan jalur darat masih menjadi favorit pemudik untuk mencapai kampung halaman mereka saat mudik 1433 H ini.

Meski jumlah kendaraan yang disiapkan jumlahnya banyak, namun Dishub melalui posko-posko pengamatan mudiknya tetap memperhatikan kesiapan kendaraan sebelum diberangkatkan.

Kendaraan pemeriksakan kelayakan jalan dan administrasinya serta keberadaan penumpang yang optimal.

Tidak hanya kendaraan yang harus melalui uji, supir juga wajib lulus tes urine untuk cek narkoba sebelum mengendarai kendaraan menuju ke lokasi sesuai dengan trayek.

Peniadaan tuslah (toeslag) merupakan perhatian Pemprov Riau untuk mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan angkutan lebaran yang tidak memberatkan kantong.

Dia juga menyatakan tidak ada armada yang melakukan tuslah agar masyarakat mudah mendapatkan pelayanan angkutan untuk pulang kampung nanti.

Untuk penentuan tarif angkutan darat juga sudah diatur sesuai Peraturan Menteri Perhubungan RI No KM 1 Tahun 2009 tentang Perhitungan Tarif Angkutan Kendaraan Antar Provinsi (AKAP) memiliki Batas Atas harga Rp139/Pnp-KM dan batas bawah Rp86 /Pnp-KM.

Untuk perhitungan tarif Angkutan Kendaraan Dalam Provinsi (AKDP) diatur sesuai dengan Peraturan Gubernur Riau no 3 tahun 2009, di mana batas atas Rp142,5 /Pnp-Km dan batas bawah Rp107 /Pnp-Km.

‘’Pada prinsipnya, jumlah armada angkutan jalan yang tersedia sekarang cukup memadai. Jadi belum ada rencana sejauh ini untuk melakukan penambahan armada angkutan lebaran. Seperti tahun sebelumnya, tahun 2012 ini, disiapkan juga posko angkutan lebaran dengan melibatkan instansi terkait mengingat jalur darat memiliki banyak rintagan dan hambatan baik dari alam maupun lainnya,’’ terangnya.(eko)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook