JAKARTA (RP) - Kementerian Agama (Kemenag) langsung menetapkan skema pemangkasan alokasi Jamaah Calon Haji (JCH) yang berangkat tahun ini.
Supaya tidak mengurangi rasa keadilan, Kemenag memangkas pemberangkatan JCH berdasarkan nomor antrean termuda. Namun untuk nomor antrean termuda masih berpotensi berangkat ke Tanah Suci tahun ini jika berumur lebih dari 83 tahun.
Khusus Provinsi Riau, diperkirakan 955 JCH terpaksa batal berangkat tahun ini. Angka 955 orang ini merupakan pengurangan 20 persen dari total kuota yang berhak melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2013 yakni sebanyak 4.776 orang.
Namun perincian lebih lanjut mengenai CJH yang terkena dampak pengurangan, masih dibahas bersama Kementerian Agama RI. Bisa jadi angka tersebut bertambah atau berkurang.
‘’Dari hasil rapat pembahasan dengan Kementerian Agama RI, ada sekitar seribuan JCH kita yang akan gagal berangkat musim haji tahun ini,’’ kata Kabid Haji Kementerian Agama Riau, H Aziz MA yang dikonfirmasi Riau Pos, Kamis (13/6).
Untuk diketahui, JCH Riau yang sudah dipastikan batal berangkat karena belum melunasi BPIH hingga batas akhir pelunasan, Rabu (12/6), sebanyak 345 orang. Jumlah ini didapat dari 4.775 JCH yang berhak berangkat, hanya 4.431 yang melunasi hingga hari terakhir.
Sehingga diperkirakan bakal ada lagi 601 JCH yang akan batal berangkat meski sudah melunasi BPIH, karena pemangkasan kuota sebanyak 955 orang itu.
Sementara secara nasional, Direktur Pelayanan Haji (Diryanhaji) Kemenag Sri Ilham Lubis kemarin mengatakan, hingga masa pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2013 ditutup, Rabu (12/6) sore, tercatat JCH reguler yang melunasi sebanyak 180.116 orang.
Dengan kuota jamaah haji reguler sebesar 194 ribu orang, berarti ada 13.884 JCH yang tidak melunasi BPIH 2013.
‘’Jumlah yang belum melunasi ini lebih kecil dari pada perkiraan pemangkasan jamaah haji reguler dampak dari kebijakan Arab Saudi,’’ katanya.
Itu artinya bakal banyak masyarakat yang sudah melunasi BPIH 2013, tetapi dipastikan tidak bisa berhaji tahun ini. Kemenag mengaku hanya bisa memohon keringanan pemangkasan kepada Arab Saudi. Tetapi keputusan final tetapi ada di tangan Arab Saudi.
Dari perhitungan Kemenag dengan pemangkasan 20 persen kuota jamaah haji reguler, berarti ada 38.800 orang JCH yang terpangkas.
Itu artinya, secara nasional bakal ada 24.916 JCH yang sudah melunasi BPIH tetapi hampir dipastikan tidak berangkat ke Tanah Suci.
Jumlah ini didapat dari selisih antara jamaah yang tidak melunasi BPIH 2013 dengan jumlah pemangkasan 20 persen. Konsekuensi dari jamaah yang batal diberangkatkan ini, dengan asumsi setiap jamaah sudah setor BPIH Rp33 juta, maka ada pengendapan baru uang jamaah sebesar Rp822,2 miliar.
Penentuan siapa-siapa yang terkena pemangkasan ini bakal ditetapkan Kemenag secara resmi. Tetapi acuannya sudah ditetapkan, yakni berdasarkan nomor antrean termuda atau yang paling belakangan membayar setoran BPIH.
Kebijakan Kemenag terkait penetapan JCH yang sudah melunasi BPIH tetapi tidak berangkat itu, disebar secara merata di 33 provinsi.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Anggito Abimanyu mengatakan, Kemenang tetap memprioritaskan pemberangkatan JCH usia lanjut (lebih dari 83 tahun).
Jadi meskipun ada JCH usia lanjut tetapi nomor antreannya muda, tetapi diprioritaskan berhaji tahun ini juga. Sebagai gantinya jamaah haji usia muda yang sudah masuk kursi pemberangkatan haji tahun ini didrop untuk diprioritaskan tahun depan.
Supaya persoalan pemangkasan ini tidak sampai mengganggu persiapan pemberangkatan haji, Kemenag langsung memanggil seluruh Kepala Bidang (Kabid) Haji dan Umrah Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag dari 33 provinsi ke Jakarta.
Pertemuan ini digelar malam tadi di Hotel Sheraton Media Hotel & Towers, Jakarta Pusat. Hingga berita ini ditulis pertemuan masih berlangsung. Informasi yang berkembang, dalam pertemuan itu sekaligus dipakai untuk membagi-bagi kuota pemangkasan untuk seluruh provinsi.
Dengan ketetapan tersebut, bisa diketahui langsung berapa jamaah yang tidak berangkat tahun ini meskipun telah melunasi BPIH.
Kepada jamaah yang tidak bisa berhaji tahun ini, Anggito meminta supaya bersabar. Sebab kebijakan pemangkasan kuota haji ini murni keputusan Arab Saudi.(wan/jpnn/dac/hpz)