PEKANBARU (RP) - Bupati Rokan Hulu Drs H Achmad MSi memberikan apresiasi positif dan mendukung penuh pendirian perkampungan dai.
‘’Rohul siap mendukung. Tempatnya di Rohul saja,’’ ungkapnya bersemangat. Wacana pendirian perkampungan dai sebagai wadah pembinaan para dai menjadi salah satu isu sentral dalam pertemuan bulanan para tokoh Riau, Sabtu (12/5) malam di Pekanbaru.
Hadir pada pertemuan itu budayawan UU Hamidy, Ustad Dr Musthafa Umar, Abdul Somad Lc MA, Ketua Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Riau Muhammadun MSi, Staf Ahli Gubri Ir Feisal Qamar Karim MEng, Direktur Robbaniy Center Isran Biddin, Pengurus Korwil ESQ Riau Ir Maswandi, Joni Wasmad, dr Ephandi Nukman, Ketua Yayasan Fitrah Madani Meranti Ustad Ahmad Fauzi. Sementara dari pengusaha Riau tampak pula Erwan Ardian, Endar Muda, Yudi Irwan serta aktivis dakwah kampus dan remaja.
Sebelumnya,wacana ini didukung pula oleh Wakil Bupati Kepulauan Meranti Drs H Masrul Kasmy MSi. Ide pendirian Perkampungan Dai berawal dari itikad untuk meningkatkan kualitas dai dan memaksimalkan fungsi dakwah di tengah masyarakat.
Perkampungan dai tersebut dirancang sebagai wadah pembinaan kepribadian dai, penguasaan materi dakwah, serta memahami dakwah secara utuh.
Dalam perkampungan dai tersebut, para peserta akan mendapatkan bimbingan para ulama yang berkompeten seperti Ustad Dr Musthafa Umar, Abdul Somad Lc MA, Dr Chairil Anwar, Masriadi Lc MSh dan lainnya.
Adapun peserta yang akan dibina merupakan dai-dai utusan dari kabupaten/kota se-Riau. Pembinaan para dai itu berlangsung dalam tahapan-tahapan periodik mulai empat bulan, enam bulan dan seterusnya.
Meskipun Bupati Achmad telah menyanggupi sebagai tuan rumah Perkampungan Dai, namun diskusi tokoh malam itu belum memastikan lokasi perkampungan.
Forum malam itu memutuskan untuk mematangkan konsep perkampungan tersebut. ‘’Kita perlu menghimpun informasi. Saat ini pembinaan serupa telah dilakukan Pesantren Gontor melalui PKU (pendidikan kader ulama,’ red). kita akan cari informasi detail tentang itu,’’ ujar Dr Musthafa Umar.
Sementara itu Faisal Qamar MEng serta Muhammadun MSi mengemukakan urgensi menghimpun berbagai potensi dan sinergitas dalam mendukung gerakan dakwah di Riau.
Pada pertemuan bulanan , informasi berharga soal perkembangan dakwah di Kabupaten Kepulauan Meranti disampaikan Ustad Fauzi.
Ia mengemukakan di Kabupaten paling bungsu di Riau itu faktor geografis Meranti yang terdiri dari banyak pulau menjadi tantangan pula untuk melakukan dakwah ke pelosok-pelosok.
‘’Kami di Meranti saat ini fokus melakukan dakwah ke desa-desa, kepada masyarakat suku terasing. Oleh karena itu kami memerlukan kapal untuk menjangkau pelosok-pelosok tersebut,’’ ungkapnya.
Pertemuan bulanan itu merupakan pertemuan kesembilan. Setiap bulanan tema yang dibahas berbeda-beda. Para tokoh yang biasa hadir pada pertemuan tersebut diantaranya Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Riau Prof Dr Tengku Dahril MSc, Guru Besar UIN Sultan Syarif Kasim Prof Dr Alaidin Koto, Rektor Universitas Islam Riau Prof Dr Detri Karya, Dekan Teknik UIR Prof Dr Sugeng Wiyono, dosen Universitas Riau Dr Ikhsan, Kepala RS Tampan dr Mursal Amir dan lainnya.(ira)