KUANTAN SINGINGI (RIAUPOS.CO) - Dari kabupaten yang jauh tertinggal dari daerah-daerah lain di Provinsi Riau, sekarang Kabupaten Kuantan Singingi sudah menjelma menjadi daerah yang berkembang, sejajar dengan daerah lain meski anggarannya terendah se-Riau.

Selama 10 tahun memimpin, Bupati Sukarmis mampu memaksimalkan potensi daerah yang ada meski diakuinya masih ada kekurangan yang harus diperbaiki di era kepemimpinan ke depan.

Salah satunya soal rasio elektrifikasi (RE) jaringan listrik PLN. Di Kuansing, hampir 100 persen atau sekitar 98 persen desa di negeri jalur itu sudah dialiri aliran listrik PLN dan mayoritas masyarakat sudah menikmatinya.

Dari informasi yang diperoleh, dari 229 desa dan kelurahan, Desa Pangkalan Indarung di Singingi dan Desa Setiang di Pucuk Rantau yang belum dialiri listrik PLN, namun di Pangkalan Indarung telah berdiri pembangkit listrik tenaga surya. Sedangkan di Desa Setiang akan diupayakan dilaksanakannya program listrik desa (prolisdes) dari PLN.

Apabila dibandingkan dengan capaian pembangunan listrik di daerah lain di Riau, menurut Sukarmis, Kuansing hanya kalah dari Kota Pekanbaru yang hampir seluruh wilayah desa atau kelurahannya sudah dialiri listrik PLN.

“Di Riau tidak ada lagi lawan kita, sudah hampir 100 persen desa-desa kita dialiri listrik, kita hanya kalah dari Pekanbaru,” ujar bupati saat menyampaikan sambutan pada pembukaan musrenbang di Benai, Jumat (11/3) lalu.

Ia menyadari, capaian pembangunan yang telah dilakukannya adalah berkat kerja sama dan dukungan semua elemen masyarakat.

Namun tanpa semangat membangun yang tulus dan ikhlas, disadarinya pula pembangunan tidak akan berjalan sesuai rencana.

Semangat membangun, bagi bupati diakuinya tidak akan pernah pudar meskipun dirinya tak lagi menjabat sebagai bupati Kuantan Singingi di masa mendatang.

Oleh karena itu, ia berharap masyarakat senantiasa mendukung program-program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah ke depannya agar daerah terus menjadi lebih baik.(adv)