KAMPAR

Jalankan RTMPE dengan Kerja Keras dan Doa

Riau | Senin, 14 Maret 2016 - 11:01 WIB

KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Mencapai kesuksesan dan mengubah masyarakat miskin menjadi kaya melalui program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE), kuncinya harus kerja keras dan disertai doa.

Demikian dikatakan Bupati Kampar H Jefry Noer, ketika menjelaskan saat kunjungan Datuk Yusuf dari Negeri Malaysia bersama rombongan ke lokasi percontohan RTMPE Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Ahad (13/3).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut Jefry, dengan kerja keras di lahan RTMPE, masyarakat bukan berarti harus menjadi petaninya tetapi dapat juga sebagai pemilik usaha.

Dengan begitu tentu akan merekrut pekerja baik itu anggota keluarga sendiri atau masyarakat miskin. ‘’Di samping itu, jangan sampai masyarakat mengatakan bahwa usaha RTMPE hanya teori saja tetapi memang sudah di uji coba bahkan saat ini para pejabat eselon di Kampar sudah mulai menerapkan usaha RTMPE sesuai bidang masing-masing SKPD,’’ ucapnya.

Program RTMPE merupakan program sederhana yang dapat dilaksanakan oleh siapapun, asalkan mau bekerja dan berusaha apalagi lingkup kerjanya di sekitar Rumah tangga, sehingga dapat di terapkan.

Di antaranya seperti  memelihara ternak sapi sebanyak 6 ekor saja, kemudian memanfaatkan urine sapi.

Dari urine diolah  dengan proses fermentasi dan ditambah campuran lain bisa menghasilkan pupuk cair, yang dalam satu bulan bisa menghasilkan sebanyak 500 liter paling sedkitnya, ada juga hasil dari kotoran padat bisa dijadikan biogas untuk sumber energyi selain itu di lahan RTMPE ada ternak ayam petelur, kalau ayam di pelihara  sebanyak 100 ekor, akan mampu menghasilkan 60 sampai 70 butir telor per hari.

Dari dua komoditi peternakan saja, sudah dapat menghasilkan uang jutaan dalam satu bulannya, ditambah penghasilan dari anakan sapi yang kalau di pelihara selama tiga tahun saja tentu sudah minimal 5 sampai 6 ekor anak sapi, ditambah daging ayamnya kalau ayam petelur kita pelihara selama enam bulam saja tentu sudah besar dan banyak dagingnya, ini tambahan penghasilan yang luar biasa, belum lagi hasil dari pertanian dan perikanannya, sebagai sumber penghasilan, kata Bupati.

‘’Pemilik usaha hanya memberi arahan dan mengajarkan cara kerja usaha, setelah itu mengontrolnya, hal itu kan dapat dilaksanakan semua petani, karena itu dengan memanfaatkan lahan yang hanya 1.000 meter.

Kalau dikelola maksimal dan memiliki ilmunya tentu mampu mensejahterakan masyarakat Kampar,’’ sebutnya.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook