PEKANBARU (RP) - Pengaruh perubahan minyak dunia memberikan pengaruh positif pada Dana Bagi Hasil (DBH) Migas Riau. Tahun ini diprediksi DBH Migas Riau mencapai Rp1,4 triliun.
Nominal ini mengalami peningkatan dari tahun 2011 yang hanya Rp909 miliar. Hanya saja, alokasi DBH Migas tersebut baru didistribusikan pada APBN perubahan atau ditriwulan akhir tahun 2012.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Riau, Said Mukri kepada Riau Pos, di Kantor Gubernur Riau, Selasa (13/3). Dijelaskannya, salah satu faktor yang berperan besar untuk kenaikkan itu dipengaruhi harga minyak mentah dunia yang melambung awal tahun 2012 ini.
Selain itu kata Said, nilai tersebut juga didapat setelah dilakukan koreksi Dispenda Riau atas selisih perhitungan DBH di Kementerian Keuangan setelah terjadi kenaikan harga minyak dunia. Saat ditanyakan mengenai jumlah porsi Pemprov Riau, dia mengatakan dari Rp1,4 triliun itu, khusus Pemprov Riau menerima Rp280 miliar, sedangkan sisanya dibagi kebeberapa kabupaten/kota penghasil Migas di Riau.
Saat ditanyakan mengenai pengaruh rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan diberlakukan awal April nanti, Said menyebut hal itu sangat berpengaruh. ‘’Tentu berpengaruh, karena ini menyangkut harga minyak secara keseluruhan. Kalau harga minyak naik tentunya penghitungan DBH juga mengalami kenaikan,’’ ulasnya.
Menurutnya, pada tahun 2012 ini Riau mendapatkan jatah dana perimbangan dari pusat sebesar Rp3,3 triliun. Itu terbagi beberapa sumber penerimaan, termasuk alokasi Rp1,4 triliun dari DBH Migas.(rio)