Banjir, Kamparkiri Terisolasi

Riau | Selasa, 14 Februari 2012 - 09:59 WIB

Laporan RINA DIANTI HASAN  dan MOLLY WAHYUNI, Bangkinang redaksi@riaupos.com

Gara-gara banjir yang melanda Kamparkiri selama semalam suntuk Ahad (12/3), Sungai Sebayang kembali meluap. Pagi harinya Senin (13/2) dua desa di Kecamatan Kamparkiri sudah terendam banjir. Dua desa yang terendam banjir adalah Desa Kuntu dan Desa Domo.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Bahkan Dusun 1 Desa domo sudah terisolir, disebabkan air menggenangi jalan hampir satu meter sehingga sulit dilewati,” ujar tokoh masyarakat Domo, Firmansyah, kepada Riau Pos, Senin (13/2).

Dijelaskannya, hujan yang terjadi semalam suntuk di desa tersebut menyebabkan Sungai Sebayang meluap, sehingga pagi harinya banjir sudah merendam desa, terutama Dusun Satu, Desa Domo tersebut.

Banjir merendam halaman rumah warga yang memang sebagian besar rumah panggung. Tak hanya itu, ada sekitar 5 rumah yang sudah dimasuki air. Lima KK ini sudah mengungsi ke rumah keluarga, sementara jumlah KK di dusun tersebut 54 KK dengan 250 jiwa.

Kondisi terparah dialami akses jalan dan lahan perkebunan yang memang terendam banjir, karena letaknya memang lebih rendah dari lokasi pemukiman penduduk. “Hari ini warga memang tidak bisa melaksanakan aktifitas mereka yang biasanya berkebun, karena lahan kebun direndam banjir,” ujarnya.    

Saat berita ini diturunkan cuaca masih hujan dan kondisi air terus naik. Hal yang sama juga disampaikan oleh Sekretaris Desa Kuntu, Kecamatan Kamparkiri Agus Afrianto. Menurutnya, sejak pagi, Desa Kuntu sudah direndam banjir, namun memang lebih duluan Desa Domo. Di desa Kuntu, akses jalan juga sulit dilewati. Maka akses jalan dari Kuntu ke Lipat Kain atau sebaliknya juga terputus.

“Kalau hujan semalam apalagi semalam suntuk memang selalu membuat Desa Kuntu terendam banjir,” ujarnya.

Warga pun tidak bisa melaksanakan aktifitasnya karena lahan pertanian mereka terendam banjir. Ketinggian air di desa tersebut mencapai 1,5 meter.

Sementara itu, Camat Kamparkiri, Kabupaten Kampar, Febrinaldi Tri Darmawan MSi, kepada Riau Pos, Senin (13/2) melalui telepon selulernya mengatakan bahwa pada Senin sore kemarin, dia mendapatkan laporan dari kepala desa bahwa air sudah naik ke pekarangan warga di Desa Domo.

Air juga dan mulai masuk ke pasar dan pemukiman warga Kuntu, dan sudah merendam 172 kepala keluarga di Padang Sawah.

“Sepertinya curah hujan yang tinggi di wilayah hulu, menjadikan debit air Sungai Kamparkiri meningkat dan banjir mulai datang,” ujarnya.

Langkah awal yang dilakukan, lanjutnya, yakni mengintruksikan kepada kepala desa untuk mengingatkan warga agar waspada dan bersiap-siap, misalnya menyelamatkan perabotan rumah tangga dari ancaman banjir, pindah ke lantai dua rumah, atau bersiap menghadap kemungkinan mengungsi.

Pihaknya, ujar Febri, akan melakukan pemantauan intensif hingga Selasa (14/2). Apabila belum ada tanda-tanda air akan surut, maka pihaknya langsung membentuk posko sebagai tempat untuk koordinasi tentang penanganan banjir.

“Kami juga segera menginformasikan dan mengkoordinasikan hal ini ke Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kampar,” ucapnya.

Pada kesempatan terpisah, Kasi Bencana Dinas Sosial Tenaga Kerja (Disosnaker) Kampar, H Asri kepada Riau Pos menyebutlan bahwa pihaknya juga meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan camat dan aparat desa di wilayah Kamparkiri tentang perkembangan kondisi daerah, mengingat debit air Sungai Kamparkiri semakin meningkat.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook