PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Titik terang dari rencana pengelolaan venue-venue eks Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 mulai terlihat. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau akan mengagendakan pembahasan bersama Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim dan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Ahmad Hijazi pekan ini.
Beberapa venue olahraga eks PON 2012 saat ini dalam kondisi terbengkalai dan tak terurus. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sebelumnya mempersilakan jika KONI Riau ingin mengelola. Pengelolaan diperlukan karena beberapa cabor di Riau saat ini tidak memiliki fasilitas latihan.
‘’Dalam Ahad depan (pekan ini, red) kita akan koordinasi dengan pemerintah provinsi. Kita akan minta waktu Gubri dan Sekda,’’ kata Ketua KONI Riau Emrizal Pakis.
Dalam koordinasi yang dilakukan, Emrizal memaparkan, pihaknya akan melaporkan evaluasi KONI Riau dalam setahun terakhir selama 2018. Selain itu, program kerja dan persiapan menyambut iven 2019 juga disampaikan. ’’Kami melaporkan evaluasi atlet prestasi atlet pada 2018, persiapan PON dan Porwil. Kondisi keuangan yang kita miliki hari ini. Sekaligus penggunaan infrastruktur venue yang ada untuk anak-anak itu latihan,’’paparnya.
Saat ini prestasi olahraga Riau cukup baik. Mayoritas cabor dalam setiap kejuaraan yang diikuti baik tingkat daerah, nasional hingga internasional membawa pulang medali. Sementara itu, pada 2019 Riau akan menghadapi dua iven penting, Pra PON dan Porwil yang juga menjadi ajang untuk mendapatkan tiket menuju PON XX di Papua 2020.
Untuk bisa mendapatkan prestasi yang diinginkan, cabor perlu didukung dengan sarana dan prasarana latihan yang memadai serta sesuai standar. Venue eks PON Riau menjadi harapan setiap cabor untuk bisa digunakan sebagai tempat latihan. Setelah perhelatan PON Riau 2012, masih ada beberapa venue eks PON yang sampai saat ini masih belum jelas nasibnya, ditambah lagi kondisi venue mengalami kerusakan karena tidak pernah lagi digunakan. Venue tersebut diantaranya, venue cabor menembak, venue biliar dan boling, venue softball serta venue baseball. Beberapa venue ini, memiliki kendala dan tidak bisa digunakan untuk berlatih oleh masing-masing cabor.
Ketua KONI Riau memaparkan, terkait venue ini harus dilihat secara menyeluruh cabor mana yang memerlukan dan venue apa saja yang jadi hambatan. Emrizal sendiri sudah menghimpun data yang akan dibahas bersama Gubri dan Sekda.’’Kita harus melihat secara keseluruhan, dari cabor venue apa saja yang jadi hambatan. Kemarin ada lagi laporan softball dan baseball kurang terpelihara. Ada juga venue yang susah atlet masuk kesnaa jadi catatan kita. Juga tiga venue belum termanfaatkan. Apakah menembak, boling, dan biliar,’’ urainya.(ali)