PEKANBARU(RIAUPOS.CO)-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum lama ini merilis enam daerah terkorup di Indonesia, salah satunya Provinsi Riau.
Guna mencegah peraktek korupsi penggunaan APBD, pengadaan barang dan jasa, komisi anti rasuah ini pun akan memanggil tiga Sekretaris daerah ( Sekdaprov. Antara lain, Sumatera Utara, Riau dan Banten.
Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldi Jusman menyebutkan, dirinya tidak kaget dengan rilis dari KPK tersebut. Karena memang saat ini semua lapisan penyakitnya sudah kronis.
"Jadi jika mau bersih maka dari pemimpinnya, hingga ke lapisan bawah harus komit," kata Noviwaldy Jusman menannggapi rilis KPK.
Untukntuk menghindari korupsi di Riau,ke depan kata pria yang akrab disapa Dedet harus bicara "By System". Tidak ada lagi di perkecil kewenangan yang bersifat individu. Namun harus dibangun sistem yang sudah terstruktur untuk menghindari praktek korupsi.
"Pendekatannya tidak hanya dari agama, tapi sistem dan pemimpin harus bersihkan diri, kiri kanannya.Saya mengajak kawan-kawan di dewan untuk berubah. Insya Allah kami sudah memulai untuk tetap berjalan di koridor dan menghindari hal-hal yang berbau KKN di lembaga legislatif ini," tutupnya.
Laporan: Doni Afrianto
Editor: Yudi waldi