BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Meningkatnya kembali intensitas curah hujan selama beberapa hari terakhir membuat banjir kembali terjadi di Kampar.
Sebanyak dua kecamatan yang terkena banjir yaitu Kecamatan Perhentian Raja dan Kecamatan Kamparkiri Hilir. Ratusan rumah terendam. Ada juga sekolah yang terendam. Akibat banjir ini, aktivitas pembelajaran di SMAN 1 Perhentian Raja tidak dapat dilaksanakan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Riau Pos, banjir terjadi mulai Sabtu (11/1) dan hingga Senin (13/1) banjir masih terjadi, meski di beberapa tempat sudah mulai surut.
Menyikapi banjir tersebut, anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Kampar Muhammad Nasir SE dan Asri SSos turun ke lokasi banjir untuk melakukan peninjauan langsung dan berkoordinasi dengan camat setempat. Di Perhentian Raja, tim didampingi Camat Perhentian Raja Huzairi SIP MSi.
Dari hasil peninjauan langsung ke lokasi banjir dan sesuai laporan kepala desa, daerah yang terkena banjir di Perhentian Raja antara lain Desa Hang Tuah, Pantai Raja, Sialang Kubang dan Lubuk Sakat.
Di Desa Hang Tuah, rumah warga yang terkena banjir sebanyak 500 KK. Usaha ikan lele kolam yang siap jual juga habis meluap karena banjir sehingga total kerugian mencapai lebih kurang Rp2,5 miliar.
Banjir yang terjadi di Kecamatan Perhentian Raja merendam sekitar 92 rumah dan lebih dari 500 kolam ikan milik warga, dengan rincian Desa Pantai Raja, 38 rumah, satu Masjid nurul Iman dan SMAN 1 Perhentian Raja. Kerugian diperkirakan mencapai Rp150 juta.
Desa Hangtuah hanya sebanyak 20 rumah, namun kolam ikan lele milik warga mencapai 500 kolam terendam. Selain itu di Desa Sialang Kubang sebanyak 14 rumah dan beberapa kolam lele juga ikut terendam.
Sedangkan di Desa lubuk Sakat sebanyak 20 rumah dan puluhan kolam lele juga direndam banjir. Kerugian mencapai Rp119 juta.
‘’Untuk saat ini belum ada warga yang mengungsi karena banjir, namun SMA Negeri 1 Perhentian raja diliburkan karena sekolah terendam banjir,’’ ujar Camat Perhentian Raja, Khuzairi.
Di Kecamatan Kamparkiri Hilir, untuk sementara dilaporkan bahwa jumlah rumah hang terendam di Desa Bangun Sari mencapai 270 KK, sehingga sudah ada warga yang mengungsi ke rumah kerabat mereka di tempat yang lain.
“Banjir di Desa Bangun Sari ini biasanya juga meluap ke Desa Mentulik, Rantau Kasih, Sungai Bunga dan Gading Permai. Akan tetapi kami masih dalam perjalanan ke lokasi untuk memastikan kondisi riil di sana. Jalan menuju lokasi juga tergenang, sehingga harus berhati-hati untuk bisa masuk ke lokasi banjir,” ucap Nasir.(why/rdh/l)