ROMBONGAN BLITS EXPLORE INDONESIA TERLAMBAT TIBA DI DURI

Macet dan Kehabisan Baterai

Riau | Kamis, 13 Desember 2018 - 11:45 WIB

Macet dan Kehabisan Baterai
MOBIL LISTRIK: Dua mobil listrik Tim Explorer Indonesia, Kasuari dan Blits saat tiba di Kantor PLN Rayon Duri, Selasa (11/12/2018) malam.syukri datasan/riau pos

BAGIKAN



BACA JUGA


DURI (RIAUPOS.CO) Rombongan touring dua mobil listrik karya anak bangsa dengan slogan PLN BLITS Explore Indonesia tiba di Kantor PLN Rayon Duri, Selasa (11/12) malam sekitar pukul 21 00 WIB.

Kedatangan mobil listrik hasil kolaborasi Universitas Budi Luhur Jakarta dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) itu terlambat dari perkiraan semula. Itu karena adanya kendala dalam perjalanan dari Pekanbaru menuju Duri.

Menurut informasi  di kantor PLN Rayon Duri Selasa petang, mobil listrik yang dipersiapkan untuk mengikuti Reli Dakar itu sedianya sampai di Duri sekitar pukul 15.00 WIB.

“Karena ada macet di perjalanan, mobil listrik itu kehabisan baterai. Sempat mengecas baterai di Bambu Kuning, Kandis. Karena daya tak kuat, akhirnya dicas di Kantor PLN setempat. Makanya rombongan tidak bisa sampai di Duri tepat waktu,” kata staf PLN Duri.

Dikatakan, PLN BLITS Explore Indonesia adalah kegiatan tour keliling Indonesia. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menguji ketahanan mobil listrik Blits yang sejak awal memang direncanakan untuk diterjunkan dalam ajang Reli Dakar.

Touring ini juga dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat Indonesia tentang urgennya mobil listrik sebagai alat transportasi masa depan di Indonesia.

Dalam sambutannya di hadapan sejumlah pihak di Kantor PLN Rayon Duri, Selasa malam, Agus sebagai leader dari ITS menceritakan lika-liku perjalanan mereka.

Menurut Agus, Blits mendapat dukungan penuh dari PLN sebagai sponsor perjalanan mobil listrik ini. Karena itu, dalam perjalanan keliling Indonesia, Blits tidak mendapat hambatan untuk melakukan pengecasan baterai.

“Kami memulai perjalanan dari Surabaya pada 20 Oktober 2018. Di perjalanan menghadapi beberapa gangguan. Mulai dari transmisi hingga ada slang yang bocor. Itu semua bisa diatasi. Untuk proses pengecasan baterai mendapat kemudahan dari pihak PLN. Mulai dari pusat hingga ke daerah,” ujarnya.

Untuk satu kali pengecasan, lanjut Agus, memakan waktu hingga empat jam. Setelah itu baterainya bisa digunakan untuk menempuh jarak 300-500 kilometer.

Ia juga menyebut, mobil listrik merupakan keperluan Indonesia di masa depan. Pasalnya, sumber energi dari fosil seperti BBM bakalan habis. Karena itu, sumber energi terbarukan berupa listrik dianggap sebagai pengganti yang pas untuk diterapkan.

Sementara Mulyono, driver Blits menyebutkan, dua mobil listrik yang dijajal melewati medan di seluruh Indonesia ini bertipe matik. Menurutnya, selama di perjalanan, rombongan mereka mendapat sambutan hangat dari masyarakat.(ade)

(Laporan SYUKRI DATASAN, Duri)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook