PEKANBARU (RIAU POS.CO)- Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol mengatakan kegiatan Indonesia Pintar merupakan wujud kepedulian terhadap anak-anak putus sekolah di Riau tanpa menganggarkan di dalam APBD. Indonesia Pintar ini merupakan wujud ikhlas dalam berbagi ilmu antara sesama.
"Relawan yang sudah mau ikut berpartisipasi di Riau itu ada sebanyak 350 orang. Sekarang ini masih banyak yang mau masuk dan ikut berpartisipasi. Kuncinya Ikhlas, begitu kita Ikhlas membantu maka akan diberi jalan. Tanpa ada embel-embel tertentu," ujar Kamsol, Jumat (13/11).
Relawan Indonesia pintar nantinya akan disebar ke daerah terpencil di Riau untuk mengajak dan memberikan wawasan kepada anak putus sekolah agar berkarya. Dengan demikian, meskipun tidak bersekolah, anak putus sekolah itu bisa berkarya dan bisa dibina menjadi handal dibidangnya. "Contoh pembinaannya seperti berwirausaha, bertani dan sebagainya, jadi wawasan itulah yang dituangkan kepada anak-anak putus sekolah itu," terang Kamsol.
Dari data yang dimiliki Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, ada sekitar 153 ribu anak putus sekolah di Riau. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dari persentase yang ada dari 85 persen turun menjadi 65 persen Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah.
"Ini tentu menjadi keprihatinan kita juga. Karena turun 20 persen. Maka inilah tugas kita mengajak yang putus sekolah ini. Kalau memang perlu dilatih akan dilatih nantinya menjadi tenaga handal,"katanya.
Ditargetkan untuk satu relawan bisa membina atau mengajak anak putus sekolah maksimal 10 orang, dari 153 ribu anak putus sekolah di Riau. Dengan demikian jumlah anak putus sekolah bisa dibina.
Laporan: Dofi Iskandar
Editor: Yudi Waldi