ROHUL (RIAUPOS.CO) - Untuk melaksanakan program corporate social responsibility (CSR) dalam bidang pendidikan digelar Smart Teacher Workshop atau Pelatihan Media Pembelajaran Kreatif oleh Budi Slamet Riyadi selaku praktisi pendidikan dari Jakarta yang didatangkan oleh PT Sawit Asahan Indah (SAI) untuk melaksanakan pelatihan 11-12 November 2015.
Acara ini diikuti oleh utusan guru 4 kecamatan yaitu Kecamatan Rambah Samo, Ujung Batu, Rokan 4 Koto, dan Pagaran Tapah dengan jumlah guru yang hadir 46 guru sekolah dasar. Materi yang diajarkan dalam rangka untuk meningkatkan kreativitas dan mutu pendidikan adalah memanfaatkan segala bentuk alat/benda yang dapat dijadikan media pembelajaran.
“Hal ini dilakukan agar anak-anak bisa senang dan mencintai pelajaran apapun. Anak-anak adalah tipikal manusia yang masih polos dan mudah dibentuk. Kalau kita salah di awal maka dasar dari perilaku dan pengetahuan anak bisa rusak.
Maka dengan adanya pelatihan ini, kami harap dapat membantu guru-guru dalam memahami kreativitas anak dan mengoptimalkan kemampuan dari masing-masing anak,” kata Budi Slamet, praktisi pendidikan dari PT Astra.
Sementara Kepala UPTD Rambah Samo Drs Zulbahri menyampaikan dalam sambutannya rasa syukur yang sangat dalam atas program yang dilaksanakan oleh PT SAI ini. Karena pelatihan ini sangat diperlukan oleh guru-guru.
Perwakilan dari UPTD Ujung Batu Drs Supangat menambahkan, kalau guru-guru saat ini sangat perlu pelatihan dan pengetahuan baru. “Kami juga sangat bersyukur dengan adanya program CSR PT SAI ini khususnya di bidang pendidikan, karena selain membangun fisik berupa bantuan bangunan lokal, PT SAI juga memberikan beasiswa kepada anak-anak di sekitar perusahaan ditambah program baru ini yaitu pelatihan guru,” ucap Supangat.
Administratur PT SAI Supariyo menyampaikan terima kasih atas partisipasi dan kehadiran para guru. Karena guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang akan selalu diingat oleh anak didiknya seumur hidupnya.
“Fase sekolah dasar adalah masa pembentukan karakter dari seorang anak, dan guru adalah orang yang paling banyak dijadikan figur oleh anak-anak dalam berperilaku selain dari orangtuanya,” kata Supariyo.(c/har)