DUMAI (RP) - Pemerintah Kota Dumai bersama PT Pertamina RU II Dumai menggelar rapat tentang pengelolaan aset di Kantor Pertamina Dumai, Jalan Putri Tujuh, Selasa (12/11).
Sementara aset tersebut yakni Bandara Pinang Kampai, Hotel Patra, tanah di Jalan Batu Bintang dan tanah di Pelintung.
Direncanakan aset milik Pertamina tersebut selain akan dikelola oleh Pemko Dumai, nantinya akan dikelola oleh investor dari Cina dan Australia. Sementara salah satu aset milik Pertamina yang saat ini telah dikelola oleh Pemko Dumai adalah Bandara Pinang Kampai. Namun akhir Desember nanti akan berakhir kontrak kerja samanya.
Wali Kota Dumai dalam kesempatan itu mengatakan, Dumai sudah berkembang dengan pesat tapi masih ada lahan hutan, lahan kosong, asset yang telah jadi bangkai seperti Hotel Patra, Perumahan Patra Dock dan sawah di tengah kota milik beberapa perusahaan BUMN seperti Pertamina dan Chevron.
‘’Rapat ini merupakan yang keempat kalinya kita gelar, untuk membahas kerja sama Pemko Dumai dan Pertamina dalam pengelolaan aset. Saat ini kita juga mengundang beberapa investor dari luar negeri seperti Cina dan Australia supaya ke depan dapat menjalin kerja sama dengan Pemko Dumai dan Pertamina,’’ sebut Wako.
Ditambahkan Wako, pengelolaan Bandara Pinang Kampai oleh Pemko Dumai selama ini belum mendatangkan hasil dan perjanjian kerja sama yang lama untuk membayar PBB dibebankan kepada Pemko Dumai.
Sementara itu, VP Aset Managemen Pusat, Gatot Laksono mengatakan Pertamina banyak memiliki aset dan ini bisa bekerja sama dengan Pemko Dumai.
‘’Kita akui aset kita banyak berada di Kota Dumai dan ke depan kita berharap bisa menjalin kerja sama dengan Pemko Dumai dalam pengelolaannya. Mengenai bandara, mau tidak mau kita harus operasikan karena pegawai Pertamina sangat memerlukan pesawat untuk transportasi ke Pertamina pusat begitu juga sebaliknya,’’ sebut Gatot.(adv/a)