BAGANBATU (RP) - Pasokan gas elpiji tabung tiga kilogram berkurang di pasaran, sehingga memaksa sejumlah pedagang yang biasanya mendapatkan gas dari pangkalan yang didatangkan dari Pekanbaru, beralih membeli gas ke Labuhan Batu, Sumatera Utara.
Salah seorang pedagang eceran gas, Sinaga mengatakan tidak hanya gas tiga kilogram yang mulai langka hal itu juga terjadi untuk gas ukuran 12 kilogram terutama di daerah Baganbatu, Bagan Sinembah yang berbatasan dengan Sumut tersebut.
‘’Memang gas sekarang sulit didapatkan, untuk itu kami terpaksa belanja ke Aek Nabara, Labuhan Batu, Sumut,’’ kata Sinaga.
Diakuinya hal ini terjadi guna memenuhi keperluan dari konsumen agar tidak terjadi kekosongan pasokan gas elpiji, khususnya tiga kilogram yang banyak dibeli oleh warga.
Selama ini untuk suplai gas didatangkan dari Ujung Tanjung, Pekanbaru namun dalam beberapa hari terakhir tidak berjalan dengan lancar.
Meski mengambil cukup jauh ke provinsi berbeda, namun menurut Sinaga untuk harga jual elpiji tetap mengikuti harga pasaran di Bagan Sinembah.
‘’Kalau sekarang ini kita jual untuk gas ukuran tiga kilogram itu dengan harga Rp20 ribu per tabung, sedangkan untuk ukuran 12 kilogram kita jual Rp110 ribu per tabung,’’ kata Sinaga lagi.
Apa yang dilakukan Sinaga juga diperbuat oleh pedagang eceran lainnya, Hendrik. Ia mengatakan sejak gas elpiji mulai berkurang di pasaran langsung memborong dari Sumut.
‘’Begitu siang saya belanja ke agen sudah tidak ada gas lagi, kemudian saya langsung berangkat ke Aek Nabara dengan menggunakan mobil. Dan itulah kenapa kita pasti selalu ada stok gas elpiji katanya,’’ katanya.
Namun diakuinya karena ongkos transportasi yang dikeluarkan lebih dari biasanya, ia menaikkan harga elpiji tersebut dari harga sebelumnya menjadi Rp20 ribuan.(fad)