Banjir Pujud Renggut Korban Jiwa

Riau | Selasa, 13 November 2012 - 09:04 WIB

Laporan FADHLI MUALLIM dan JUPRISON, Pujud dan Telukkuantan redaksi@riaupos.co

Musibah banjir di Kecamatan Pujud, Kabupaten Rohil telah merenggut jiwa. Palti Siregar (9) yang tinggal di Pondok Cabe, Kepenghuluan Tanjung Medan ditemukan tewas diduga akibat tenggelam oleh banjir yang melanda daerah tersebut, Ahad (11/11) lalu. Seorang warga, Mustoyo, Senin (12/11) menerangkan jasad Palti ditemukan pada Ahad.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Kita masih koordinasi dengan warga dalam upaya pencarian lanjutan, mengingat ayahnya yang bernama Gunung Siregar belum ditemukan,” terangnya.

Sebelumnya Palti dan Gunung Siregar (40) diketahui tidak kembali ke rumah setelah adanya laporan yang disampaikan keluarga korban.

“Keluarga korban meminta bantuan warga untuk mencari, hingga akhirnya warga berhasil menemukan jasad Palti,” terang Mustoyo.

Dia menambahkan sehari-hari bapak dan anak tersebut adalah pekerja buruh sawit di daerah Pondok Cabe. Ia menduga Gunung Siregar mengalami nasib yang sama dengan sang anak, tenggelam oleh arus sungai.

Kapolsek Pujud, AKP Jurnal Purba ketika dihubungi, Senin (12/11) membenarkan adanya kejadian tersebut. Setelah mendapatkan laporan, terangnya, pihak kepolisian menghubungi tim sar untuk lakukan pencarian.

“Upaya pencarian terus dilakukan. Kita sendiri sudah meminta bantuan Tim SAR Brimob. Upaya pencarian belum maksimal, sebab  tim masih berada di Pekanbaru. Mengingat anaknya sudah dapat, sekarang tinggal pencarian korban kedua (Gunung Siregar, red),” jelasnya.

Musibah yang menimpa ayah-anak tersebut, sebagaimana diterangkan Kapolsek, diduga terjadi saat keduanya hendak menyeberangi sungai yang secara mendadak dihantam aliran air yang deras sehingga keduanya hanyut.

“Saat itu diperkirakan korban menggendong anaknya hendak menyeberang,” ujar AKP J Purba.

Kepolisian tetap lakukan upaya pencarian sampai berita ini diturunkan, sore kemarin. “Sejumlah anggota masih di lapangan, “ pungkasnya.

Rumah Warga Masih Digenangi Air

Di Kuansing, banjir sudah mulai surut, namun air masih merendam rumah-rumah warga yang terdapat di sejumlah kecamatan, mulai dari Kecamatan Kuantan Tengah, Sentajo Raya, Benai, Pangean, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang dan Inuman.

Wilayah yang paling parah terkena dampak meluapnya Sungai Kuantan ini berada di Kecamatan Kuantan Hilir Seberang dan Pangean. Pasalnya, hingga pukul 16.00 WIB masih banyak rumah-rumah warga yang digenangi air, Senin (12/11).

Seperti halnya di Kuantan Hilir Seberang, sebanyak 1.100 rumah terendam banjir di sejumlah desa, antara lain merendam Desa Tanjung Pisang, Tanjung, Danau, Lumbok, Pelukahan, Pengalihan, Tanjung Putus, Pulau Baru, Pulau Kulur, dan Pulau Beralo. Sedangkan di

Pangean, air menggenangi perkampungan warga di Desa Pulau Kumpai, Pauh Angit, Pulau Deras, Tanah Bekali, Sukaping, Pulau Tengah, Pauh Angit, Pulau Rengas, Pembatang, Padang Kunyit, Teluk Pauh dan Padang Tanggung serta Tanah Bekali.

Di Kecamatan Benai, air masih merendam rumah-rumah warga yang terdapat di Desa Pulau Ingu. Lalu, Desa Pulau Baru dan Munsalo Kopah di Kecamatan Kuantan Tengah.

“Sekarang air bertahan. Tadi saya melaporkan ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja ada sekitar 1.100 KK atau rumah yang terendam akibat banjir di Kuantan Hilir Seberang,” ujar Plt Camat Kuantan Hilir Seberang Jon Hendri L SSos kepada Riau Pos, Senin (12/11).

Jika air Sungai Kuantan kembali naik, menurutnya, tentu jumlah rumah yang terendam juga bertambah. Untuk mengantisipasinya, pihaknya menghimbau masyarakat supaya tetap waspada apabila datangnya banjir susulan yang berkemungkinan bisa lebih parah.

Rikel, Kepala Dusun Marabunta, Desa Pauh Angit Pangean mengaku, ada puluhan rumah warganya yang terendam. Saat ini pihaknya berharap adanya bantuan dari pemerintah berupa makanan dan air mineral. Pasalnya, air sungai kuantan menerjang pemukiman masyarakat membawa limbah air yang sangat keruh.

Salah seorang warga Kopah, Amri mengakui, air sudah mulai surut. Namun diragukan, apabila hujan kembali melanda bagian hulu Sungai Kuantan, tentu air akan kembali naik. “Memang sekarang masih ada rumah yang terendam, kalau datang lagi hujan, wah ini yang akan lebih parah,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kuansing Drs H Yuli Hermanto MM mengakui, banjir masih merendam rumah-rumah warga yang terdapat di pinggir Sungai Kuantan. Diakuinya pula, wilayah yang paling parah terkena banjir itu terdapat di Kecamatan Kuantan Hilir Seberang dan Pangean.

Ia menghimbau seluruh masyarakat tetap waspada terhadap datangnya banjir susulan yang lebih hebat. “Kita imbaulah masyarakat waspada, karena dengan kondisi cuaca saat ini bisa saja banjir susulan kembali menerjang,” katanya.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook