KUNJUNGAN BK3S RIAU KE JABAR DAN RSKG RA HABIBI

Berharap Donasi Mesin Cuci Darah

Riau | Selasa, 13 November 2012 - 08:55 WIB

Laporan Henny Elyati, Bandung hennyelyati@riaupos.co

Banyaknya masyarakat Riau yang harus menjalani cuci darah membuat Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Riau melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Khusus Ginjal (RSKG) RA Habibi Bandung. Seperti apa?

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Senin (12/11) siang, BK3S Riau tiba di RSKG RA Habibi di Jalan Tubagus Ismail, Bandung. Rombongan Ketua Umum BK3S Riau Dra Hj Septina Primawati Rusli MM dan Kadis Sosial Drs Said Saqlul Amri MSi diterima Direktur RSKG RA Habibi dr Qania.

Sebagai rumah sakit khusus gagal ginjal terbesar di Indonesia dengan kapasitas 45 mesin, RSKG RA Habibi sudah menghibahkan puluhan mesin cuci darah ke berbagai rumah sakit dan klinik di seluruh Indonesia.

Oleh karena itu, BK3S Riau sangat berharap RSKG RA Habibi bisa mendonasikan mesin cuci darahnya ke Riau melalui BK3S.

“Kita sangat berharap mesin cuci darah ini bisa dihibahkan ke Riau. Untuk itu kita akan melakukan beberapa tahap persyaratan yang diperlukan. Harapan kita, dengan adanya mesin cuci darah ini sedikit banyak bisa membantu masyarakat Riau yang membutuhkan,” ujar Septina.

Direktur RSKG RA Habibi dr Qaniai mengatakan pelayanan utama adalah cuci darah bagi pasien gagal ginjal. Rumah sakit ini sudah 24 tahun berkecimpung dalam cuci darah dan semakin hari pasiennya bertambah tidak memandang usia.

RSKG RA Habibi melayani pasien Askes, Jamkesmas, swasta dan pribadi. “Untuk sekali cuci darah pasien mengeluarkan biaya sekitar Rp490 ribu di luar obat dan pemeriksaan HB. Para penderita gagal ginjal harus menjalani cuci darah minimal 2 kali sepekan,” katanya.

Pasien gagal ginjal yang menjalani perawatan ada yang hingga 22 tahun. Bagi pasien yang tidak mampu, RSKG RA Habibi melakukan subsidi silang, sehingga tidak ada pasien yang tidak dilayani. Apalagi RSKG memiliki donatur tetap.

Rena (26) warga Bandung yang diwawancarai Riau Pos mengaku sudah 6 tahun cuci darah di RSKG RA Habibi. Dia menyebut, gejala awal pusing dan mual-mual. Setelah diperiksa dokter, ternyata dia menderita gagal ginjal dan harus cuci darah 2 kali sepekan.

Sebelum ke RSKG RA Habibi, BK3S Riau melakukan kunjungan ke BK3S Jawa Barat. Ketua Umum BK3S Jawa Barat Dra Hj R Oyamah Sudarna TM mengatakan, selama ini BK3S Jabar telah melaksanakan program PMKS, yakni membina lebih kurang 200 orang saat ini, membedah rumah warga yang rawan sosial, pemberian sembako untuk 1.000 orang sekaligus melakukan pengobatan massal, memberikan sembako di saat perayaan hari besar termasuk Hari Pahlawan, mengadakan nikah massal, mengadakan kunjungan ke beberapa daerah.

“Terakhir kami melakukan kunjungan ke Jawa Barat. Dan program selanjutnya adalah masih sama seperti pemberian sembako, memberikan uang sagu hati untuk anak-anak sebesar Rp100 ribu per anak,” katanya.

Ketua Umum BK3S Riau Dra Hj Septina Primawati Rusli mengucapkan terima kasih atas diterimanya rombongan BK3S Riau termasuk Kepala Dinas Sosial Riau Drs H Said Saqlul MSi sebagai mitra kerja BK3S.

 Kunjungan ini selain bersilaturahmi juga ingin menambah pengetahuan pengurus dan anggota BK3S Kota Bandung sebagai kota besar.

Tentunya banyak persoalan sosial yang dihadapi dan inilah yang ingin kami ketahui bagaimana BK3S Bandung menanganinya,” ujar Septina.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook