SIAK (RP) - Pelaksanaan iven Tour de Siak (TdS) oleh pemerintah Kabupaten Siak memberikan dampak multidimensi terhadap semua sektor.
Tak hanya sektor pariwisata, namun juga politik, sosial budaya, perekonomian masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
‘’Kementerian memberikan apresiasi iven ini, dan menetapkan masuk kalender nasional pariwisata,’’ kata Staf Ahli Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Bidang Hubungan Antar Lembaga, Drs H Syamsul Lussa MA di sela-sela grand opening TdS, Kamis (12/9) malam di lapangan Siak Bermadah.
Grand Opening ini dihadiri Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit, Ketua DPRD Riau Johar Firdaus, Ketua Umum PB ISSI Edmoud JT Simorangkir, Union Cycling Internasional (UCI) atau Federasi Balap Sepeda Internasional, Jamaluddin Mahmud dari Malaysia.
Pimpinan BUMN, BUMD, negara peserta, club sepeda, Pengda ISSI peserta TdS, Sekda Drs H Amzar, unsur Forkopimda Provinsi Riau dan Kabupaten Siak.
Kata Syamsul, meski baru perdana diadakan, namun semangat dan antusias dari warga mendukung kegiatan ini luar biasa. Terbukti membeludaknya masyarakat yang menyaksikan grand opening malam tadi.
Selain itu, ia juga mengatakan, antusias peserta lomba, tak hanya dari lokal, dan klub sepeda di tanah air, namun tujuh negara luar negeri ikut ambil bagian.
‘’Ini surprise sekali. Saya rekomendasikan agar Union Cycling Internasional (UCI) masukkan ke dalam kalender iven internasional tahunan,’’ tegas dia.
Diakui dia, saat ini dunia pariwisata sudah jadi industri dan meyumbang pemasukan bagi pemerintah. Karena itu, daya tarik dan destinasi pariwisata harus dikembangkan, tak hanya pemerintah, masyarakat namun juga swasta. ‘’Efek dari TdS ini pasti tumbuh dan berkembang dengan terutama aktivitas yang berhubungan dengan sepeda,’’ tambah dia.
Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit menilai, iven TdS jadi momentum penting, dalam memupuk rasa persatuan dan kesatuan, silaturahmi antar pembalap.
‘’Ini suguhan menarik, dan pertama kali digelar di Riau yang diselenggarakan Pemkab Siak,’’ kata dia. Diakui dia, penyelenggaraan ini tak hanya terfokus pada lomba balap sepeda namun melibatkan sektor lainnya, yaitu bidang kepariwisataan, perekonomian masyarakat, transportasi dan lainnya.
Kata dia, bidang pariwisata erat kaitannya dengan olahraga, dan ini tak akan pernah surutnya, karena semakin tahun tumbuh dan berkembang, sebab penduduk dunia berkembang banyak. ‘’Pemprov sangat mendukung TdS dijadikan iven internasional dan nasional,’’ kata dia.
Saat ini, dalam pengembangan dan memajukan sektor pariwisata, kabupaten/kota di Riau memiliki minimal satu obyek unggulan. Obyek ini akan diselaraskan dengan pelaksanaan iven sebagai penunjangnya. ‘’Lihat saja Bakar Tongkang, Pacu Jalur, telah jadi iven nasional,’’ sebut dia.
Ketua Umum PB ISSI, Edmoud JT Simorangkir mengungkapkan rasa terus terangnya, dan gugup dan grogi saat masuk ke Kota Siak, di mana dari pelaksanaan PON XVII sampai berlangsungnya iven TdS jalannya tak rusak, begitu juga pembangunannya. ‘’Ini luar biasa,’’ puji dia.
Ia pun mengharapkan, pelaksanaan iven ini memacu atlet Siak dan Riau untuk bisa mengukir prestasi dan mengharumkan tak hanya nama daerah dan tanah air namun juga di kancah dunia.
Dari persiapan pelaksanaan iven ini oleh panitia pelaksana, ia menilai sudah bisa mengalahkan Tour de Singkarak, terutama dalam semarak pembukaan acara ini. ‘’PB ISSI siap merekomendasikan TdS jadi kejuaraan resmi kalender UCI dan nasional,’’ kata dia penuh semangat.
Kata dia, harus diakui pelaksanaan TdS oleh Siak sebagai awal kebangkitan sepeda di Riau, dan ini bisa merajut ke kabupaten/kota yang lain. Gaung yang diberikan Siak bisa menyebarluaskan ke kabupaten/kota.
Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi mengatakan, perhelatan akbar TdS ajang balap sepeda berstandar internasional. Iven olahraga yang diselenggarakan ini, sekaligus promosi wisata, selain dari kebudayaan dan seni.
Sajian iven ini lanjut dia, sangat kental dengan nuansa Melayu, sesuai dengan motto Siak The Trully Malay. ‘’Dari sini, kami menyuarakan pada dunia, bahwa Melayu sebenarnya berada di Siak,’’ kata dia di hadapan ribuan penonton dan undangan yang menyaksikan grand opening.
TdS ini lanjut dia, diikuti tujuh negara pembalap internasional, yaitu Bahrain, Belanda, Thailand, Australia, Thailand, Malaysia dan Singapura.
Selain itu tak ketinggalan pula atlet tanah air, dan juga klub sepada, Pencab ISSI Pemprov dan kabupaten/kota serta 14 atlet nasional persiapan untuk berlaga di SEA Games. Dalam TdS ini pembalap melewati tiga etape dengan total jarak 451,7 Km, melintasi tiga jembatan ikon Kabupaten Siak, perkebunan dan pertanian di Siak, hutan dan panorama alam.
Tentunya, di balik pelaksanaan iven ini, Pemkab menyadari kesukesan tak lepas dipengaruhi dari sinergi dan dukungan Pemprov, pemerintah pusat, sponsor, petugas kemanan, rekan media dan semua pihak. Di samping itu, lahir juara sejati yang mengharumkan nama daerah dan negara.
Pada kementerian, tercatat dalam kalender nasional, sarana promosi dunia pariwisata, untuk menjadikan Siak sebagai destinasi wisatawan sebagai pusat dan kebudayaan Melayu di tanah air.
Judika Hibur Warga Siak
Grand opening Tour de Siak malam tadi juga dimeriahkan artis ibu kota, Judika. Penampilan jebolan Indonesian Idol itu menghentak ribuan warga Siak yang memadati lapangan Siak Bermadah. Judika menyapa warga Siak dengan tembang pembuka ‘’Gebyar Indonesia’’, yang berhasil menyulut andrenalin para penonton yang tumpah ruah memadati hingga bibir panggung.
‘’Mari kita bergoyang bersama,’’ ajak Judika. Tembang yang dibawakan oleh suami Duma Riris Silalahi dikolaborasikan dengan irama rock, pop dan dangdut.
Selain membawakan album sendiri, Judika juga membawakan lagu-lagu dari grup band Dewa seperti ‘’Separuh Nafas’’, ‘’Aku Cemburu’’. Setelah itu beralih ke lagunya grup band Wali, ‘’Bang Toyib’’. Tak kurang, delapan lagu dalam tempo waktu 30 menit yang dibawakan Judika menghibur penonton malam itu.(aal)