Peremajaan Karet Capai Rp21 Miliar

Riau | Jumat, 13 September 2013 - 10:52 WIB

PEKANBARU (RP) — Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Perkebunan mendistribusikan bibit karet mencapai Rp21 miliar ke kelompok tani.

Ini dilakukan, karena masih ditemukan keluhan dalam memperoleh bibit karet berkualitas di beberapa daerah di Riau.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Penyaluran bibit berkualitas tersebut terbagi beberapa tahap. Langkah tersebut diharapkan dapat berperan dalam mendukung usaha perkebunan karet rakyat di bumi Melayu Lancang Kuning.

Kepala Dinas Perkebunan Riau Drs Zulher MS kepada Riau Pos, Kamis (12/9) mengatakan, peremajaan kebun karet dikhususkan untuk kebun karet rakyat yang sudah tua dan rusak. Sedangkan sasaran perluasan kebun karet yaitu untuk lahan masyarakat miskin yang tidak dapat mereka kelola karena ketiadaan dana.

‘’Kesejahteraan masyarakat petani swadaya merupakan salah satu program sub-sektor perkebunan dari dinas perkebunan Provinsi Riau. Di mana, salah satu program kita adalah peremajaan dan perluasan kebun karet rakyat,’’ tuturnya.

Mengenai jumlah pendistribusian bibit karet ke petani, Zulher mengatakan langkah tersebut terbagi dua tahap. Untuk program peremajaan telah disalurkan 305.000 bibit karet kepada 17 kelompok tani dan program perluasan 671.500 batang bibit untuk 26 kelompok tani yang tersebar di Provinsi Riau.

Zulher menambahkan, bantuan sepenuhnya telah diberikan kepada kelompok tani (poktan). Khusus mengenai bibit karet yang diberi bantuan, sampai saat ini berjalan seperti yang diharapkan.

Hanya saja, masih terdapat kendala teknis dalam pengiriman bibit karet, karena terdapat bibit yang patah. Dari laporan yang diterima oleh Disbun Riau kerusakan bibit tergolong kecil, yakni di bawah 3 persen dari total bantuan yang diberikan.

‘’Hal itu telah kami antisipasi dengan meminta kepada perusahaan yang ditunjuk mendistribusikan bibit agar melebihkan bibit di setiap kali pendistribusian. Sehingga, tidak mengurangi substansi bantuan yang diberikan,’’ imbuhnya.

Hal itu dibenarkan Ketua Kelompok Tani Harapan Baru Desa Sei Jalau Kabupaten Kampar, Hasan.  Menurutnya, bibit yang diterima oleh kelompoknya merupakan bibit yang bagus dan berkualitas.

Sedangkan jumlah yang rusak karena pendistribusian hanya 6 batang saja.

‘’Kami tentunya sangat terbantu dengan bantuan tersebut. Jika ada yang rusak, Itu wajar saja, karena kendaraan transportasi cukup mempengaruhi bibit yang dikirimkan. Mudah-mudahan dapat membantu perkebunan kami,’’ ungkap Hasan.(rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook