Kabut Asap Mulai Selimuti Bangkinang

Riau | Selasa, 13 Agustus 2019 - 14:23 WIB

Kabut Asap Mulai Selimuti Bangkinang
ondisi udara Kota Bangkinanng yang mulai diselimuti asap akibat kebakaran hutan dan lahan, Selasa (13/8/2019). (HENDRAWAN/RIAUPOS.CO)

KAMPAR (RIAUPOS.CO) -- Kabut asap tipis mulai selimuti Kota Bangkinang pada Selasa (13/8) pagi ini. Pantauan Riau Pos, hingga sekitar pukul 9.25 WIB, kabut tipis masih mengepul kendati belum signifikan menghalangi jarak pandang pengendara.

Kabut asap ini untuk pertama kali terlihat sejak dua pekan ini di Kota Bangkinang. Selama ini, asap hanya terpantau di kawasan Tapung, Tambang, Siak Hulu dan Gunung Sahilan saja. Sejumpah warga pagi ini mulai berkicau di media sosial terkait kabut asap yang akhirnya sampai ke kota mereka.


Salah seorang warga Robinson T menyebutkan, kendati baru hari ini terlihat, dua anaknya yang masih kecil sudah terindikasi ISPA. Dia khawatir, keadaan batuk-batuk dua buah hatinya akan lambat sembuh bila kondisi ini terus bertahan.

''Siapa yang punya anak kecil seperti saya layak mulai khawatir. Memang batuknya sudah ada sebelum asapuncul pada anak saya yang TK, sekarang yang SD juga sudah mulai kena. Ini ada juga gejala ISPA, karena sudah seminggu. Harapan saya kepada Pemda, agar ada penaganganan lebih cepat,'' sebut Robinson.

Kabut asap ini menurutnya jelas sudah mengkhawatirkan, karena selama ini belum pernah muncul di Kota Bangkinang. Memang, Kampar tidak bebas dari kebakaran lahan dan hutan (karlahut). Dalam dua pekan terakhir, tim gabungan sedang berjuang memadamkan api di Desa Karya Indah dan Desa Rimbo Panjang yang merupakan kawasan gambut. Lahan yang terbakar awalnya hanya enam hektar, kini pelan tapi pasti terus merambat.

Akses kebakaran yang sulit, keterbatasan alat dan personil menjadi kendala. Selai itu, kawasan kebalaran lahan gambut tersebut juga sangat jauh dari jalan lintas. Polres Kampar melaporkan, salah satu titik kebakaran berada di 10 km masuk ke dalam dari Jalan Lintas Riau - Sumatera Barat (Sumbar). (end)

Editor: Arif Oktafian









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook