PEKANBARU (RP) — Keterlambatan gaji masih dialami guru bantu di Provinsi Riau. Pada awal 2013 lalu, gaji selama tiga bulan, Januari-Maret terpaksa dirapel.
Lalu gaji bulan April baru dibayarkan pada akhir Mei, dan gaji bulan Mei baru dibayarkan Juni.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Riau Abdul Kadir mengaku dirinya dan juga Kepala Disdik Riau kerap menerima short message service (SMS) berisi nada tak senang karena keterlambatan gaji tersebut.
“Kadis tak punya hati nurani, saya juga menerima SMS begitu,” papar Kadir saat berbincang dengan Riau Pos, Selasa (11/6) malam.
Karena adanya SMS seperti itu pada awal tahun lalu, Disdik Riau mencarikan solusi agar pengiriman gaji guru bantu tidak terlambat lagi.
“Kami kirimkan imbauan kepada seluruh kabupaten/kota agar seluruh guru bantu dapat membuat rekening pribadi sejak awal tahun. Sehingga pembayaran gaji guru bisa dilakukan dengan cara transfer, dengan demikian dapat memotong waktu keterlambatan,” jelasnya.
Namun, diketahui berdasarkan data Disdik Riau, hingga awal Juni ini baru lima kabupaten/kota yang yang melaksanakan instruksi tersebut, sehingga pengiriman gaji guru bantu belum bisa sepenuhnya dilakukan melalui Bank Riaukepri. Dan sampai sekarang masih melalui amprah ke Disdik masing-masing kabupaten/kota.
Beberapa daerah yang sudah mulai memenuhi kelengkapan nomor rekening tersebut dan sudah dilaporkan ke Disdik adalah Pekanbaru, Bengkalis, Kampar, Inhu, dan Kepulauan Meranti. Namun masih belum seluruh guru bantu. Sementara tujuh kabupaten/kota lainnya sama sekali belum melengkapi hal tersebut.
“Kami harapkan segera dipenuhilah hendaknya, jadi tidak ada lagi keterlambatan pengiriman, karena yang disalahkan kalau ada keterlambatan adalah Disdik,” tambahnya.
Proses selama ini, dikatakannya dengan meneken amprah. Di mana guru bantu harus datang langsung ke Disdik kabupaten/kota untuk mengambil gaji sehingga baik pengiriman dan pengambilan memakan waktu lama.(egp)