12 Gajah Mati, WWF Minta Aksi Pemerintah

Riau | Rabu, 13 Juni 2012 - 09:17 WIB

PEKANBARU (RP) - Pemerintah pusat dan daerah serta penegak hukum terkait perlu segera mengusut tuntas kasus matinya 12 ekor gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) dalam tiga bulan terakhir di Riau dan Aceh, serta menindak tegas pelaku-pelaku yang terkait dengan terbunuhnya gajah tersebut.

Langkah hukum dan penerapan sanksi tegas terhadap kasus matinya gajah ini disampaikan Pimpinan Program World Wide Fund for Nature (WWF) Aceh, Dede Suhendra serta Manajer Program WWF Wilayah Riau, Suhandri untuk menghentikan laju kepunahan satwa dilindungi ini.  

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

WWF bahkan menyebutkan, saat ini, kondisi perlindungan gajah Sumatera ditingkatkan dari status ‘’Genting’’ menjadi ‘’Kritis’’.

Kondisi ini demikian mengkhawatirkan karena terbunuhnya 12 ekor satwa dilindungi ini hanya dalam periode tiga bulan dan menjadi catatan terburuk dan puncak gunung es tidak tertanganinya konflik gajah dan manusia dengan baik.

‘’Di Aceh saja, tercatat 5 ekor gajah mati antara Maret dan Juni 2012. Dua ekor gajah ditemukan mati di Aceh Jaya pada bulan Maret dan Mei, disusul dengan 3 ekor gajah yang mati di kawasan perkebunan masyarakat di Aceh Timur pada tanggal 2 Juni,’’ sebut Dede.

‘’Kami sangat menyayangkan matinya gajah-gajah tersebut. Pengembangan perkebunan pada jalur-jalur lintasan gajah, memicu terjadinya konflik yg berkepanjangan. Namun demikian, seharusnya hal ini tidak terjadi jika ada upaya mitigasi dan pencegahan di daerah-daerah yang rawan konflik gajah.(bud)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook