Istana Siak Masih Menjadi Magnet bagi Wisatawan

Riau | Minggu, 13 Mei 2018 - 09:24 WIB

Istana Siak Masih Menjadi Magnet bagi Wisatawan
Masjid Syahabuddin. (DINAS PARIWISATA SIAK FOR RIAU POS)

SIAK (RIAUPOS.CO) - Dari dulu sampai sekarang Istana Siak adalah magnet bagi wisatawan untuk kembali datang ke Siak.  Bukan tanpa alasan,  istana yang berjuluk Matahari Timur ini memang satu-satunya situs sejarah kerajaan di Riau yang masih berdiri kokoh.  Ada banyak kerajaan di Riau,  namun hanya Istana Siak yang peninggalan sejarahnya masih sangat lengkap. Bahkan, tahun lalu Istana Siak menjadi situs sejarah terpopuler kedua versi Anugerah Pesona Indonesia (API) Kementerian Pariwisata.

Pesona Istana Siak tidak hanya terletak pada gaya arsitektur bangunan yang memadukan konsep Eropa, Arab dan Melayu. Benda-benda peninggalan kerajaan juga masih tersimpan rapi, meskipun beberapa adalah replika karena yang asli disimpan di museum nasional di Jakarta. Berada dalam Istana Siak kita akan merasakan atmosfir kejayaan kerajaan Melayu.  

Baca Juga :Ribuan Warga Penuhi Wisata Pantai

Deorama Sultan Siak yang berada di lobi utama seolah menyambut siapa saja yang datang berkunjung. Mempersilakan masuk, untuk melihat koleksi benda-benda peninggalan kerajaan yang masih tersimpan dan tersusun rapi.  Menjelajah ke sisi kanan dari lobi utama, para pengunjung akan menjumpai gramofon yang bernama “Komet” berdiri menghadap ke ruang tengah. Konon alat instrumen pemutar musik ini hanya ada dua di dunia, satu berada di Jerman dan satu lagi berada di Siak.

“Gramofon ini dulu dibawa oleh Sultan Siak XI, Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil pada tahun 1896,” kata Kepala Dinas Pariwisata Siak Fauzi Asni.

Uniknya gramofon ini masih berfungsi dengan baik sampai saat ini. Untuk bisa memainkanya, kata Fauzi harus diputar secara manual. Piringan-piringan baja berisi instrumen musik klasik karya komposer Beethoven, Mozart, Bach, dan Strauss juga masih tersimpan rapi. Rugi rasanya jika berkunjung ke Siak melewatkan untuk melihat benda paling antik atau sekadar berswafoto dengan latar gramofon ini.  

Tidak hanya gramafon, dalam Istana Siak juga ada meja marmer yang dibawa sultan dari Italia. Uniknya meja tersebut apabila disorot lampu dapat tembus cahaya. Selain itu pengunjung juga bisa menemukan marmer biru yang jadi hiasan dinding. Untuk benda satu ini, konon sengaja didatangkan dari Turki.

“Semua peralatan makan yang ada dalam istana dahulunya dipesan khusus dari Eropa. Lengkap dengan cap lambang Kerajaan Siak. Memang barang-barang yang ada di sini merupakan impor dengan kualitas tinggi,“ sebut Fauzi.  









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook