SIAK (RIAUPOS.CO)- Kondisi kabut asap yang kian menebal dalam tiga hari berturut-turut sejak Senin (9/2) kemarin membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak menambah waktu libur siswa.
Jika semula diliburkan selama dua hari, namun melihat kondisi ril di lapangan dan juga rekomendasi BLH, maka dilakukan penambahan libur siswa tiga hari ke depan, sampai Sabtu (15/2).
‘’Saya sudah keluarkan surat edaran ke UPTD dan juga sekolah akan penambahan libur ini,’’ kata Kadisdikbud Siak Drs H Kadri Yafiz MPd, Rabu (12/2) di Siak.
Pantauan Riau Pos, pagi kemarin kabut asap cukup tebal menyelimuti wilayah Siak. Bahkan jarak pandangnya sudah bertambah pendek. Jika sehari sebelumnya 150 meter, kini lebih sedikit. Hal itu kian meningkat seiring menjelang siang.
Kata Kadri, liburan ini diperuntukkan bagi siswa di seluruh kecamatan. Terkecuali, bagi siswa kelas VI sekolah dasar sederajat, kelas IX SMP dan XII SMA, karena mereka harus mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional. ‘’Ini tak pilih kasih dan penuh berbagai pertimbangan,’’ kata ketua PGRI Siak ini.
Ia menyebutkan, meski edaran liburan tersebut tiga hari ke depan. Namun sifatnya kondisional, artinya jika kabut asap di kecamatan-kecamatan sudah berkurang dan memungkinkan untuk melaksanakan aktivitas belajar mengajar, maka siswa boleh belajar seperti biasa dengan terlebih dahulu berkoordinasi dangan puskesmas dan camat setempat.
Walaupun siswa diliburkan, namun mereka tetap diberikan tugas oleh guru sekolah. Sehingga mereka nantinya tak ketinggalan mata pelajaran.
Wakil Bupati Siak Drs H Alfedri MSi membenarkan, saat ini telah terjadi kebakaran lahan dan hutan di beberapa wilayah di Siak. Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak, kebakaran tersebut terus dilakukan pemadaman agar tidak meluas.
Progres hasil laporan BPBD dijadikan evaluasi untuk mengambil langkah-langkah kebijakan dalam mengatasi kebakaran lahan dan hutan. Memang skema dalam antisipasi hal itu telah ada berupa siaga dini bagi kecamatan bersama komponen masyarakat. Akan tetapi hal itu harus ditindaklanjuti lebih jauh seperti apa hasilnya.
Ia menambahkan, pola penanganan kebakaran lahan itu dilakukan dengan cluster. Ada lima cluster yang dibentuk dalam melakukan pemadaman.
Nah, tentunya ia menyarankan agar tolong dibagi-bagi kelompok pemadam, artinya mereka tak terpaku pada cluster. ‘’Sejauh ini, pemadaman terus dilakukan, baik siang maupun malam,’’ kata dia.
Kapolres Siak AKBP Dedi Rahman Dayan SIK, melalui Kasat Reskrim AKP Hari Budyanto SIK mengatakan, sejauh ini anggota lagi bekerja turun ke lapangan, memantau pelaku kebakaran lahan. ‘’Kami tak main-main, kedapatan langsung kami eksekusi,’’ kata dia. (aal)