KEBAKARAN DI TEMBILAHAN

Ibu dan Anak Jadi Abu

Riau | Senin, 13 Januari 2014 - 11:04 WIB

Laporan INDRA EFENDI, Tembilahan indraefendi@riaupos.co

Api menghanguskan dua unit rumah milik Asanah (50) dan Rosihan (60) di Jalan Abdul Manaf, Lorong Papadaan, Tembilahan Ahad (12/1) pukul 00.05 WIB dini hari.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tak hanya rumah ludes terbakar, Rosihan juga mengalami duka mendalam, karena musibah itu istri dan anak gadisnya tak tertolong.

Kedua korban terpanggang dan jadi sebagian tubuh korban jadi abu di bekas kobaran api.

Dua korban terpanggang dalam rumah yang dilalap si jago merah, Sumirah (50) dan anak gadisnya Rieka Filyah Wahyuni (16).

Korban Sumirah dalam kejadian tersebut diketahui sedang dalam keadaan sakit stroke sekitar 2 tahun belakangan ini.

Saat kejadian kebakaran, petugas pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) baru bisa memadamkan api sekitar 01.00 WIB.

‘’Hampir 45 menit api baru bisa kami padamkan,’’ jelas salah satu petugas pemadam kebakaran, Rahmad Hadi.

Dikatakannya, saat tiba di lokasi, api sudah membesar. Bagian kiri dan kanan rumah, sudah terlihat dilalap api. Yang menjadi kesulitan petugas, jalan menuju lokasi sangat sempit.

Lebarnya hanya sekitar 50 cm. Ditambah lagi banyaknya kerumunan warga yang ingin melihat peristiwa itu.

‘’Kesulitan kami untuk memadamkan api, akibat kondisi lorong yang sempit. Meski demikian, kami tetap berupaya maksimal,’’ ujarnya sambil mengatakan bahwa telepon genggamnya ikut terjatuh sehingga tidak bisa melihat waktu dengan jelas.

Sekitar pukul 01.00 WIB, setelah api benar-benar padam, ia dan beberapa orang lainnya berusaha membongkar puing-puing kebakaran untuk menemukan korban yang meninggal.

Korban pertama yang ditemukan Sumirah, dengan kondisi tubuh sudah hangus terpanggang. 30 menit setelah korban pertama ditemukan, petugas kembali menemukan korban kedua bernama Rieka Filyah Wahyuni.

‘’Korban kedua kami temukan jaraknya sekitar 5 sampai 6 meter dari ditemukanya korban pertama. Di mana kondisi jasad korban juga sangat memprihatinkan. Beberapa bagian tubuhnya terlihat tidak utuh lagi,’’ kata Rahmad.

Setelah itu kedua korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan untuk mendapatkan pemeriksaan medis dari petugas yang berwenang.

Rosihan Merasa Terpukul

Kepergian istri dan anaknya membuat Rosihan terpukul. Bahkan dirinya tak percaya kalau orang yang dicintainya terlalu cepat meninggalkan dirinya.

Menurut Rosihan (60), saat kejadian dirinya sedang pergi mengikuti Maulid Nabi di Jalan Kayu Jati Tembilahan Hulu. Setelah itu, Rosihan tak langsung pulang, melainkan pergi ke rumah keluarganya yang tak jauh dari lokasi acara. Tak lama setelah itu, Rosihan pulang ke rumah, karena cuaca mulai mendung.

Namun cukup tekejut, setelah Rosihan melihat di depan lorongnya warga sudah mulai ramai dan ada kepulan asap dari sekitar rumahnya.

Rosihanpun langsung memaksa merangsek masuk. Ia langsung lari ke dalam, tapi kondisi api sudah mulai membesar. Niatnya untuk menyelamatkan nyawa istrinya sia-sia, karena tangga ke lantai dua sudah dimakan api.

‘’Istri dan anak saya memang tidur di lantai dua. Saya tidak bisa naik, karena tangganya sudah keduluan dilalap api,’’ cerita korban dengan mata berkaca-kaca saat ditemui, Ahad (12/1) pagi kemarin.

Di tengah peristiwa itu, Rosihan sempat melihat anak keduanya, Dewi meloncat dari bagian atas. Saat itu Dewi menyebutkan, ibu dan adiknya masih di atas. Begitu korban berbalik, korban langsung tertimpa puing bangunan, korbanpun terjatuh dan membentur bagian lantai sehingga mengalami memar di bagian dahi dan tangan sebelah kiri.

Lalu Rosihan lari keluar rumah sambil menyaksikan rumahnya dimakan api. Tak kuasa melihat kejadian itu, korban sempat separuh pingsan. Beruntung warga sigap menolong, sehingga Rosihan bisa diselamatkan.

Tidak ada firasat apa-apa sebelum peristiwa itu terjadi. Sekitar pukul 19.30 WIB ia dan beberapa anaknya sempat makan bersama di lantai bawah.

‘’Cuma anehnya, anak saya Reika tidak makan. Dia hanya diam di dalam kamar di lantai 2. Meski sudah dipanggil-panggil oleh kakaknya, namun dia tidak menyahut. Inilah yang membuat saya semakin kesal, kenapa saya tidak melihat mereka di sana,’’ ujarnya dengan suara terbata-bata.

Meski dalam keadaan berduka, Rosihan masih sempat menceritakan bahwa anaknya Reika merupakan seorang siswi kelas 1 MAN Tembilahan.

Dalam keseharian anaknya itu cukup aktif. Tiga pekan sebelum kejadian, Reika sempat berkata kepada kakaknya, kalau dirinya akan meninggal.

‘’Kakaknya sempat marah. Namun pernyataan itu tidak ia teruskan. Tapi inilah yang harus saya alami. Saya tidak kuat menahannya,’’ imbuh Rosihan yang keseharianya berjualan kue.

Sementara itu, Rina teman satu lokal korban mengaku sangat terkejut atas musibah yang sudah menimpa Reika. Menurut Rina, korban adalah sosok orang yang baik dan pendiam. Sebagai seorang teman, tidak ada firasat lain. Hanya saja, Rina melihat wajah korban pucat seperti orang sakit.  

‘’Pada Sabtu sebelum kejadian, almarhumah sekolah seperti biasa, hanya saja wajahnya kelihatan pucat,’’ terangnya.

Rina dan teman-teman lainya sangat merasa kehilangan sosok seorang teman yang baik dan pendiam.

Bupati Inhil, HM Wardan langsung berkujung ke rumah duka di Lorong Kapur, mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya.

Sebagai manusia, duka keluarga korban juga merupakan duka baginya. Dia berharap musibah ini dapat dijadikan pelajaran dan pengalaman yang sangat berarti.

‘’Ke depan kami harus lebih berhati-hati. Yang jelas ini merupakan musibah yang tidak bisa dihindari jika Allah sudah menghendakinya. Kami sangat prihatin dengan kejadian ini,’’ kata Wardan. Pemkab Inhil juga sudah memberikan bantuan, semoga bantuan tersebut bisa bermanfaat bagi keluarga korban.

Kapolres Inhil, AKBP Suwoyo melalui Paur Humas Polres Inhil, Ipda Warno Akman menjelaskan, api baru dapat dipadamkan sekitar 40 menit setelah kejadian setelah warga dan pemadam kebakaran datang ke lokasi.

Sampai saat ini pihaknya belum bisa menjelaskan penyebab pasti dari kejadian tersebut.

‘’Namun berdasarkan dugaan sementara api berasal dari akibat hubungan arus pendek listrik. Mengenai jumlah korban materi belum bisa ditaksir. Sebab, petugas masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,’’ jelasnya.(esi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook